Berakhir Seperti Inilah Mereka Yang Mencari Kesalahan Al-Quran

Penulis Penulis | Ditayangkan 25 Feb 2017
Al quran adalah kitab suci milik penganut agama islam yang di dalamnya terkandung suatu kebenaran haqiqi yang bersumber langsung dari allah yang di sampaikan melalui perantara malaikat jibril kepada nabi muhammad.

Berakhir Seperti Inilah Mereka Yang Mencari Kesalahan Al-Quran

Seperti kisah berikut ini yang dialami oleh seorang wanita yang bernama jamilah yang begitu tertarik dengan al quran karena ia ingin mencari kelemahan al quran.

Jamilah dikenal sebagai seorang sarjana dibidang filosofi dan agama serta pernah mengenyam pendidikan di seminari, pastilah mudah baginya menemukan kelemahan-kelemahan al-Quran sehingga ia bisa mempengaruhi teman-teman Muslimnya bahwa mereka salah.

“Saya baca al-Quran dan mencari kesalahan serta ketidakkonsistenan dalam al-Quran. Tapi saya sama sekali tak menemukannya. Saya malah terkesan saat membaca Surat Al-An’am ayat 73. Untuk pertama kalinya saya ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam,” ujar Jamilah.

BACA JUGA: Setelah Membaca Al Qur'an Ternyata Inilah Doa yang Benar Untuk Diucapkan

Jamilah memutuskan untuk kembali ke universitasnya dulu dan mengambil gelar master di bidang filosofi dan agama. Pada saat yang sama, selain mengunjungi kebaktian di gereja, Jamilah juga datang ke masjid pada saat salat Jumat. Saat itu, Jamilah mengaku belum siap menjadi seorang Muslim. Masih banyak ganjalan pertanyaan memenuhi kepalanya.

Namun Jamilah tetap melanjutkan pencariannya tentang agama. Ia banyak mendapat penjelasan dari teman-temannya di universitas yang Muslim tentang berbagai keyakinan dalam Kristen yang selama ini ketahui. Selain mempelajari Islam, Jamilah juga mempelajari agama Budha. “Saya cuma ingin menemukan kebenaran,” kata Jamilah.

Seiring berjalannya waktu, Jamilah merasakan kecenderungannya pada Islam pada musim panas 1980. Satu hal yang masih mengganggu pikirannya ketika itu adalah mengapa orang Islam harus berwudhu sebelum salat. Ia menganggap itu tidak logis karena manusia seharusnya bisa mengakses dirinya pada Tuhan kapan saja. Namun pertanyaan yang mengganggu itu akhirnya terjawab dan Jamilah bisa menerima jawabannya.

Akhirnya, malam itu Jamilah membulatkan tekadnya untuk menerima Islam sebagai agamanya. Ia pergi ke sebuah masjid kecil dekat universitas. Kala itu, malam ke-9 di bulan Ramadhan, Jamilah mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan oleh sejumlah pengunjung masjid.

“Butuh beberapa hari untuk beradaptasi, tapi saya merasakan kedamaian. Saya sudah melakukan pencarian begitu lama dan sekarang saya merasa menemukan tempat yang damai,” tukas Jamilah.

Seperti itulah kisah seseorang yang awalnya berniat buruk untuk mencari kesalahan dan melemahkan al qur'an, namun allah membuka pintu hatinya dan menerima hidayah hingga akhirnya ia mampu menerima islam di hatinya.
SHARE ARTIKEL