Beginilah Potret Rumah Tangga Penghuni Neraka yang Sesungguhnya!

Apa yang seseorang ketahui mengenai kehidupan? Bagaimana manusia hidup dengan semestinya, bukan hanya untuk menikmati saja, namun juga bagaimana cara untuk mencari kesempatan dan ruang terbuka agar menjadi pribadi yang lebih baik hari ini, esok, dan seterusnya.

Seperti dalam sebuah buku yang berjudul Hidup Sekali Berarti Lalu Mati, Ahmad rifa’i Rifan pernah menuliskan bahwa hidup memang bermula dengan “B” (Birth) dan berakhir dengan “D” (Death). Dan yang harus senantiasa teringat, bahwa antara “B” dan “D” ada “C” yang berarti Choice. Hidup adalah pilihan. Mau jadi pahlawan atau pecundang. Numpang lewat atau menabar manfaat. Pingin jadi winner atau looser. Mau jadi juara atau biasa-biasan saja.

Baca juga : Jangan Kawatir, Rezeki Tak Pernah Salah Mampir!

Dan dari pilihan itu salah satunya adalah memilih jalan mana yang akan diambil menuju kehidupan akhirat. Apakah jalan kanan menuju surga, ataukan jalan kiri menuju neraka. Contoh pilihan jalan kiri itu diambil oleh Abu Lahab dan istrinya. Merekalah potret keluarga sebagaimana penghuni neraka. Kisahnya bahkan Allah abadikan dalam salah satu surat dalam Al Quran.

Dalam riwayat dijelaskan bahwa Abu Lahab adalah salah seorang paman Nabi Muhammad SAW. Sedangkan istrinya bernama Arwaa binti Harb bin Umayyah. Kedunya berasal dari keluarga terpandang orang Quraisy. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad menjelaskan tentang perilaku Abu Lahab dan istrinya saat mendzolimi Rasulullah SAW.

“Aku pernah melihat Nabi saw di masa jahiliyah di pasar Dzil Majaaz, beliau bersabda, “Wahai manusia, ucapkanlah Laa Ilaaha Illallaahu (Tidak ada Ilah selain Allah) niscaya kalian akan berbahagia.”

Dan orang-orang (waktu itu) berkerumun mengelilingi beliau, sementara di belakangnya ada seorang lelaki berwajah kemerahan dan bermulut sumbing menyelanya, “Sungguh dia ini (maksudnya: Muhammad) adalah pemuda pembohong.”

Kemana pun Nabi SAW pergi, lelaki itu selalu membuntutinya. Lalu aku bertanya siapa lelaki yang selalu mengikutinya itu, mereka menjawab, “Dia adalah pamannya, Abu Lahab.” (HR. Ahmad). Abu Lahab dan istrinya sebagai contoh potret kehidupan rumah tangga yang dibangun di atas kekufuran, kebencian yang dahsyat terhadap dakwah dan Risalah Ilahiyah serta pembawa risalahnya, Rasulullah SAW.


Baca juga : Wahai Saudariku, Jangan Kau Tolak Pria Jika Ternyata Seperti Ini!

Keduanya yang melakukan permusuhan kepada Nabi, mulai dari intimidasi, mempermalukan di depan khalayak umum, fitnah, pembunuhan karakter sampai upaya-upaya menyakiti Nabi secara fisik. Rumah tangga yang dibangun atas hal kekufuran dan hati yang dengki itu akan mengantarnya pada sebuah balasan sesungguhnya. Hal yang telah dilakuakan Abu Lahab dan istrinya tersebut secara langsung menarik mereka menuju neraka. Sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Lahab berikut ini.

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS Al-Lahab: 1-5).