Al-Quran Tak Segan-segan "Bunuh" Orang yang Seperti Ini

Penulis Unknown | Ditayangkan 11 Feb 2017
Al-quran dibaca untuk diresapi dan diterapkan di kehidupan sehari-hari. Namun tahukah anda wahai umat muslim, Al-quran pun juga bisa membunuh seseorang.

Al-Quran Tak Segan-segan

BACA JUGA: Baca Alhamdulillah Setelah Bersin. Subhanallah Sebabnya....

Dikutip dari inspiradata, Kisah ini menceritakan seorang hamba Allah yang sangat peka terhadap firman Tuhannya. Pemahamannya terhadap Al-Quran dan rasa takutnya terhadap Sang Pencipta menyebabkan hatinya sangat luluh terhadap Al-Quran. Dia bisa jatuh tersungkur, menangis tersedu-sedu, pingsang, bahkan hingga mati, karena mendengar lantunan Al-Quran. Bukan dibuat-buat, tapi betul-betul buah dari ketakwaannya.

Barangkali merekalah orang yang dimaksud dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Akan masuk surga sekelompok orang, hati mereka seperti hati burung,” (HR. Ahmad 8382 & Muslim 2840).

Mereka yang hatinya begitu lunak, dipenuhi ketakutan terhadap Sang Pencipta. layaknya burung yang sangat peka dan mudah kaget. Diantara hamba Allah, Ali bin Fudhail bin Iyadh Rahimahullah lah yang mampu berada di posisi ini. Beliau digelari qatilul qur’an (orang yang ‘dibunuh’ Al-Quran). Al-Munawi dalam Faidhul Qadir (6/460) mengatakan, “Ali bin Fudhail digelari qatilul quran.”

Beliau bukanlah ahlul bait, bukan juga keturunan bangsawan. Beliau adalah putra dari seorang ulama yang dikenal sangat zuhud, yakni Fudhail bin Iyadh Rahimullah.

Diceritakan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (2/302), dari Muhammad bin Bisyr Al-Makki, beliau bercerita, “Pada suatu hari kami pernah berjalan bersama Ali bin Fudhail. Kemudian kami melewati daerah Bani Al-Harits Al-Makhzumi, yang pada saat itu ada seorang guru yang sedang mengajar anak-anak.

Kemudian sang guru membaca firman Allah, ‘Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)’ (QS. An-Najm: 31).

Tiba-tiba Ali bin Fudhail langsung teriak dan jatuh pingsan. Datanglah ayahnya dan mengatakan, ‘Sungguh, dia terbunuh karena Al-Quran.’

Kemudian dia dibawa pulang. Salah seorang yang membawanya pulang bercerita bahwa Fudhail, ayahnya mengabarkan, Ali tidak bisa shalat pada hari itu, shalat dzuhur, asar, maghrib, dan isya. Pada tengah malam dia baru sadar.”

Di lain kasus, Ibnu Qudamah menceritakan kisah seorang pemuda dalam kitabnya At-Tawwabin. Seorang pemuda dari Al-Azd. Beliau menghadiri majlis ilmu. Ketika beliau mendengar ada orang yang membaca firman Allah, “Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya,” (QS. Ghafir: 18).

Tiba-tiba, beliau jatuh tersungkur, pingsan. Akhirnya dia diangkat di tengah keramaian banyak orang dalam kondisi pingsan.

Masya Allah. Begitu lunaknya hati orang-orang tersebut terhadap Al-Quran. Mereka “dibunuh” oleh Al-Quran karena sudah dan selalu dekat dengan Al-Quran. Mereka tahu benar setiap ayat dan percaya akan kebenaran Al-Quran. Tak heran jika ayat-ayat Allah Tersebut bisa menusuk jiwa mereka.

SHARE ARTIKEL