Perhatikan! Keseringan Chatting Bisa Membuat Hubunganmu Menjadi Buruk

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 07 Jan 2017

Perhatikan! Keseringan Chatting Bisa Membuat Hubunganmu Menjadi Buruk
Komunikasi memang penting, tapi akan lebih baik jika komunikasi itu hanya membahas masalah penting yang bisa dipahami oleh penyampai kabar maupun penerima. Seperti halnya menjalin hubungan, mungkin ada yang berpikir jika sering chatt dengan pasangan maka hubungan akan malah berjalan lebih baik.

Namun ada penelitian menunjukkan bahwa pria dan wanita tidak berpikir sama ketika mendapat pesan dari pasangannya.

Dengan kata lain belum tentu pasangan kamu juga merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang kamu rasakan.

Perhatikan! Keseringan Chatting Bisa Membuat Hubunganmu Menjadi Burukaplikasi.com

Journal of Couple and Relationship Therapy pernah melakukan penelitian pada 276 orang tentang kebiasaan mereka mengirim pesan dan kepuasan dalam suatu hubungan. Orang-orang tersebut berusia sekitar 18 - 25 dan mereka diminta melaporkan kebiasaan komunikasi dan perasaan tentang hubungan mereka. Peserta juga diminta menjawab pertanyaan seperti berapa kali mereka telah mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan mereka dan sejauh mana mereka merasa seolah-olah pasangannya memperhatikan mereka.

Baca Juga: 6 Cara Mutusin Pacar Tanpa Menyakiti Hatinya!

Dalam beberapa hal, penelitian tersebut menunjukkan pria dan wanita menggunakan chat dengan cara yang sama. Misalnya, mereka lebih mungkin mengekspresikan kasih sayang melalui pesan ketika merasa terikat dengan pasangannya. Namun terdapat perbedaan pada peserta perempuan, mereka menganggap dengan mengirimkan pesan setiap hari hubungan mereka akan stabil. Seringkali dalam menyelesaikan permasalahan mereka lebih suka melalui pesan teks. Namun hal ini tidak berlaku untuk peserta laki-laki.

Lalu apa solusi untuk itu?

Perhatikan! Keseringan Chatting Bisa Membuat Hubunganmu Menjadi Buruk
Hasil studi ini mengatakan bahwa mengirim banyak pesan teks menyebabkan perempuan lebih aman dalam stabilitias hubungan mereka. Lori Schade, peneliti utama dalam proyek ini, mengatakan bahwa pria dapat menggunakan pesan teks sebagai sarana mempertahankan jarak dari pasangan mereka. Dia menyarankan bukan berarti kamu harus menghentikan komunikasimu dengan pasangan melalui pesan teks, hanya jika ada percakapan yang berat atau sedikit rumit sebaiknya simpan sampai kalian bertatap muka. Dia juga percaya bahwa percakapan kehidupan nyata cenderung menghasilkan perasaan sakit hati yang lebih sedikit, karena ketika melalui pesan teks seseorang akan punya waktu untuk berpikir lebih tentang hal itu.

Jadi ketika kamu chat dengan pasangan kamu, cobalah menjaga komunikasi kamu dengan hal yang positif saja. Bawa pembicaraan kamu untuk rencana mendatang, gunakan ponsel kamu sebijak mungkin tak perlu setiap hari juga. Buat lah pasangan tidak hanya merasa dicintai, tapi juga buat mereka merasa dihargai.

SHARE ARTIKEL