Kisah Nyata! Karena Warisan, Seorang Kakak Bunuh Adik Kandung

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 12 Jan 2017

Kisah Nyata! Karena Warisan, Seorang Kakak Bunuh Adik Kandung
ilustrasi

Murniati, seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta ditemukan tewas dengan luka lebam dan bibik sobek. Namun polisi dapat dengan cepat menangkap pelaku setelah mengumpulkan sejumlah bukti. Ternyata pelaku tak lain adalah kakak kandung korban yang berinisial AR (31).

Iya sudah (ketangkap)," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Sapta Maulana lansir merdeka.com, Rabu (11/1).

Dugaan keterlibatan orang dekat dalam kematian remaja berusia 22 tahun sudah dicurigai pihak keluarga. Kecurigaan keluarga setelah melihat kondisi rumah saat korban ditemukan tewas meninggalkan sejumlah jejak.

Ketika Murniati ditemukan tewas keadaan rumah saat itu terkunci. Pintu depan rumah yang menjadi akses masuk satu-satunya ke dalam tidak ada yang rusak.

"Posisi rumah dalam keadaan terkunci," kata Dewi (46) bibi Murniarti saat ditemui di lokasi, Selasa (10/1).

Dewi menjelaskan, memang ada akses lain untuk masuk ke rumah berwarna cat biru itu. Namun, pintu itu sudah ditutup bersamaan dengan berdirinya sebuah kontrakan di sebelah rumah Murniati.

"Sebenarnya ada lagi akses masuk. Tembusnya ke rumah kontrakkan sebelah. Cuma aksesnya sudah ditutup lemari. Karena kan ada yang ngontrak," ujar dia.

Dewi mengatakan, jika warga bersama dengan keluarga membuka pintu rumah Murniati menggunakan kunci duplikat milik ibu Murniati, Popong. Sebab, hanya ibunya memiliki kunci duplikat tersebut.

Saat peristiwa keji itu terjadi, Murniati diketahui tengah seorang diri. Saat itu, Popong sedang berada di rumah ayah tirinya yang jaraknya hanya 100 meter dari lokasi.

Dia melanjutkan, saat ditemukan tewas, kunci rumah milik keponakannya itu tergeletak di meja dekat laptop. "Saat ditemukan ada kunci rumah milik Murniati," ucap Dewi.

Dengan melihat beberapa kejanggalan itu, keluarga menduga pelaku sangat mengenal situasi dan kondisi rumah Murniati. Alasannya, akses jalan keluar-masuk pemukiman hanya satu yakni Jalan Kupu-Kupu.

Baca Juga: Bertambah Lagi Kelakuan Memalukan Orang Melek Hukum, Bertindak Semaunya

"Dia kayanya kenal lokasi. Soalnya akses jalan untuk keluar masuk cuma satu di Jalan Kupu-Kupu. Sisanya diportal," kata Dewi.

Murniati tewas dengan luka lebam di pelipis kiri bekas benturan, luka robek di bibir kanan dan luka diduga bekas bekapan bantal. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa (10/1) dini hari.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, AR diduga sebagai pembunuh Murniati setelah memeriksa tujuh saksi termasuknya. Dugaan sementara, bermotifkan soal warisan keluarga.

"Persoalan warisan atau motif lainnya masih didalami," kata Argo Yuwono di Jakarta, Rabu (11/1).

Namun, kepolisian belum memastikan AR sebagai pelaku tunggal atau melibatkan tersangka lainnya untuk membunuh adiknya tersebut. Saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Timur masih meminta keterangan tersangka secara intensif guna menggali informasi terkait pembunuhan Murniati.

SHARE ARTIKEL