Kisah Harta Dibawa Mati, Pria ini Dimakamkan Bersama Uang Rp 750 Juta
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Jan 2017Charles Obong (52)/buzzsouthafrica.com
Begitu memang seharusnya. Tapi tidak dengan kisah pemakaman pria yang satu ini. Pria ini dimakamkan dengan uang lebih dari Rp 750 juta. Alasannya memang tak diutarakan oleh pria ini.
Tapi dalam surat wasiatnya, dia sudah menuliskan sejumlah mengenai pemakaman dirinya. Permintaan seseorang sebelum meninggal dunia memang berbagai macam. Dan itu selalu saja dituruti oleh sanak saudara. Seperti halnya pria asal Uganda ini.
Dia menuliskan surat wasiat agar kakak dan adiknya untuk memastikan bahwa sang istri memasukkan seluruh uang yang dimiliki olehnya. Pria yang dikenal sebagai Charles Obong ini merupakan seorang pejabat senior di Departemen pelayanan publik di Uganda. Dia meninggal dunia pada 17 Desember 2016.
Baca Juga: Hasil Interogasi Polisi, Atas Wanita yang Naik Motor Tak Berbusana di Pontianak
Seperti dilansir dari buzzsouthafrica.com, Obong memang sudah lama sakit. Sebelum meninggal, Obong menulis wasiat untuk sang istri. Dia meminta agar sang istri menguburnya dengan uang senilai $ 5.700 atau setara dengan Rp 760 juta lebih. Mungkin uang itu akan dipakai untuk menebus segala dosa yang telah ia perbuat selama masa hidup.
Dia juga meminta agar adik dan kakaknya harus hadir di pemakaman untuk memastikan bahwa sang istri melakukan apa yang ia minta. Dalam surat wasiat atau sebelum dia meninggal dunia memang tidak diutarakan dosa apa yang telah perbuat. Namun saat acara pemakaman di Adag ani Village Aromo Sub Country di Distrik Lira, Uganda, perbuatan Obong terungkap.
Charles Obong (52)/buzzsouthafrica.com
Istri Obong sendiri yang mengungkap apa yang telah dilakukan suaminya. Laporan media setempat menuturkan bahwa pria berusia 52 tahun itu telah melakukan korupsi. Tindakan itu dilakukan saat dirinya menjabat di pelayanan pemerintah Uganda. Dalam pesannya itu ia membolehkan keluarganya untuk menggali peti mati dan mengambil uang yang dikubur dengan dirinya itu setelah 7 hari kematiannya.
Bahkan Obong juga sengaja meminta agar peti mati untuknya dipesan dari bahan logam senilai jutaan rupiah.