Kemenangan Trump Dinilai Bawa Dampak Buruk Pada Pasar Keuangan Yang Semakin Menuju Ketidakpastian

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 24 Jan 2017
Kemenangan Trump Dinilai Bawa Dampak Buruk Pada Pasar Keuangan Yang Semakin Menuju Ketidakpastian

Usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menarik mundur negaranya dari perjanjian perdagangan Trans-Pacific Partnership/TPP, beberapa negara mengalami kekhawatiran karena hal itu menunjukkan awal realisasi proteksionisme AS.

Aberdeen Asset Management Investment Director Indonesia, Bharat Joshi, mengatakan kemenangan Trump telah menggiring pasar keuangan menuju ketidakpastian baru.

"Pasar modal dan dolar AS melonjak atas ekspektasi stimulus fiskal dan kenaikan suku bunga AS, faktor yang menghambat kemajuan Asia dan pasar berkembang lainnya," kata Bharat di kantor Aberdeen di Jakarta.

Namun, ia mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak sepenuhnya buruk. Pasalnya, di sisi lain dapat memberikan kesempatan bagi China untuk memainkan peran sebagai trade leader di pasar perdagangan bebas.

"Karena ini akan memberi kesempatan China kembali ke meja diskusi perjanjian dagang internasional," katanya.

China dipandang potensial karena pada 2016 jumlah produk domestik bruto (PDB) Negara Tirai Bambu ini menempati posisi terbesar kedua dunia, yaitu sebesar US$11,391 triliun, setelah AS yang sebesar US$18,561 triliun. Sementara, produk domestik bruto dunia sebesar US$69,659 triliun.
SHARE ARTIKEL