Kamu yang Ingin Cepat Dilamar, Wajib Punya 5 Hal ini
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 21 Jan 2017
wajibbaca.com
Menjadi seorang istri itu tak mudah, apalagi saat kamu sudah mempunyai anak. Karena itu seorang pria pun akan benar-benar memastikan apakah kamu sudah benar-benar siap untuk menjalani biduk rumah tangga dengannya.
Sebagai perempuan, bagaimana kita tahu bahwa kita telah pantas untuk menjalani rumah tangga? Berikut 5 hal yang dirangkum wajibbaca.com dari berbagai sumber, sebagai tolak ukur kesiapan kamu menjadi seorang istri.
Tanamkan kesadaran diri bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, jadi kamu harus terus berusaha untuk memperbaiki diri.

wajibbaca.com
Tetapi setelah menjadi istri, ada suami yang harus kamu perhatikan dengan baik. Mulai dari membuatkan sarapan, merapikan kemejanya sebelum berangkat kerja, sampai sesederhana menyambutnya dengan senyum manis saat ia pulang kerja.
Semua memang butuh proses yang tidak singkat dan tidak mudah. Tapi demi seseorang yang kamu impikan jadi pasangan halalmu, kamu harus bersedia berubah perlahan-lahan. Kamu memang tak akan pernah menjadi sempurna. Namun setidaknya usahamu untuk menuju arah sana tak pernah berhenti.
Toh proses memperbaiki diri memang tak seharusnya berhenti.
Meski jarak memisahkan, kamu mesti care dengan pasanganmu

wajibbaca.com
Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Ada waktu kamu dan pasanganmu terpaksa berjauhan, karena tuntutan pekerjaan salah satunya. Atau ada juga pasangan yang memilih untuk sementara menjalani LDR, karena alasan-alasan tertentu.
Namun sekalipun dipisahkan jarak ratusan atau bahkan ribuan kilometer, kamu dituntut tetap memiliki kesabaran dan cinta yang semestinya. Tak ada pendampingan yang berhenti, meski kamu dan dia tak bisa selalu mendampingi.
Manja boleh, tapi kamu harus jadi wanita yang kuat. Karena kamu adalah calon ibu, jadi pantaskan dirimu

wajibbaca.com
Entah kenapa, kamu selalu menemukan kenyamanan di antara lengannya yang kokoh. Ditemani dua gelas teh hangat, kalian saling berbagi cerita hari itu. Sambil mendengarkan dia bercerita, kamu sesekali menatap wajahnya lama, lalu diam-diam bersyukur bisa melakukan kemanjaan ini padanya.
Namun meski begitu, kamu tak pernah kehilangan kemandirian sebagai seorang wanita. Kamu tahu kapan harus mampu menyelesaikan sesuatu sendirian, tanpa harus ada dia yang mendampingi.
Kamu tak pernah keberatan harus berbelanja bulanan sendiri ketika dia terpaksa tak bisa menemani. Menikah seharusnya tak menjadikanmu pribadi yang manja pada pasangan, namun sebaliknya kamu dituntut punya ketangguhan yang luar biasa.
Kamu harus bisa membangun cinta lebih baik, atau tidak tetap seperti saat kamu saat jatuh cinta pertama kali dengannya

wajibbaca.com
Suamimu boleh tak lagi romantis, tapi kamu tidak boleh lupa dengan apa yang membuatmu jatuh cinta semasa pacaran dan memutuskan untuk menikah dengannya.
Sekalipun sifatnya berubah, tetaplah percaya bahwa dia mencintaimu dengan kadar yang sama. Kamu pun diharapkan untuk bersabar dan menyayangi dia seperti yang sudah-sudah. Jangan sedih atau malah berpikiran yang tidak-tidak.
Tak hanya suka, dalam dukapun kamu harus bisa berjuang bersama dia

wajibbaca.com
Ada masa kamu kembali mempertanyakan keputusanmu untuk menikah dengannya. Bagaimana bisa kamu menikah dengan orang sekeras kepala ini?
Tapi justru itulah yang membuatmu tak bisa lepas darinya. Ketika kamu khatam dengan segala kekurangannya dan tetap jatuh cinta, justru kamu berada pada level cinta yang paling tinggi. Yang pasangan ingusan tak akan pernah miliki.
Itulah mengapa, saat masa sulit datang, kamu tak pernah berpikiran untuk pergi. Kamu tak pernah keberatan untuk berdarah-darah bersama.