Ini Sebab ada Pasangan yang Sering Unggah Foto Mesra di Media Sosial

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jan 2017

Ini Sebab ada Pasangan yang Sering Unggah Foto Mesra di Media Sosial
Ilustrasi/instagram.com

Pastinya hampir semua orang saat sudah memiliki beberapa akun di media sosial. Bahkan mungkin tak ketinggalan anda yang sedang membaca. Saat berselancar di dunia maya apa yang biasanya terlihat di beranda anda.

Mungkin anda sering melihat unggahan seseorang dan pasangannya terlihat sangat bahagia di media sosial? Bisa jadi pasangan itu sesungguhnya jauh dari bahagia, menurut seorang ahli.

Seksolog Nikki Goldstein mengatakan, pasangan yang berlebihan berbagi foto bahagia itu mengompensasi rasa tak aman atau retakan dalam hubungan mereka. Lantas mereka mencari penghiburan dari teman-teman dan pengikut di media sosial.

"Seringkali mereka yang paling sering mengunggah, mencari validasi hubungan mereka dari orang lain di media sosial," kata Goldstein dikutip dari kompas.com.

Tombol like dan komen bisa jadi alat pembenaran saat dua orang dalam sebuah hubungan sedang berjuang.

Tentu saja mengunggah kepura-puraan untuk menutupi masalah bukanlah hal baru. Hanya saja masalah itu dilihat dan dibagi ke para pengikut dan teman-teman di media sosial.

Orang mengambil foto dan mengunggah langsung di Instagram dengan hashtag bikin perut mulas dapat berarti masalah karena mereka cenderung memperhatikan komen dan like daripada kehidupan yang dijalani bersama pasangan saat ini.

Baca Juga: Wanita Hamil, Jangan Remehkan 3 Hal ini Karena Bisa Cerdaskan Si Kecil

"Orang yang fokus pada selfie berdua dengan pasangan dan mendapatkan filter serta hashtag tepat, mereka sebenarnya kehilangan momen. Mengapa Anda tak mengambil foto, karena memori indah dan menjadi momen yang bisa dilihat kembali," katanya.

“Pasangan cenderung mengambil foto-foto dan langsung mengunggahnya di dunia maya, kemudian "menikmati" like serta komen yang muncul daripada menikmati waktu berdua dengan pasangan," tambahnya.

Hashtag dan komen yang memasukkan istilah "my boy" atau "my girl" bisa jadi ada masalah lebih dalam yang melibatkan ketidakamanan dan sifat posesif.

"Sepertinya ada pernyataan seperti, lihatlah teman-teman, perempuan atau laki-laki ini punya saya," ujar Goldstein.

"Kenapa tidak mengunggah foto karena itu adalah momen bahagia atau lucu atau karena foto itu memang mencerminkan kebahagiaan?" imbuhnya.

SHARE ARTIKEL