Gak Banyak yang Tahu, Peranan Laskar Hizbullah Dalam Kemerdekaan RI telah Tersisih
Penulis Unknown | Ditayangkan 20 Jan 2017 Peran pejuang muslim sangat berpengaruh dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Pada kurun waktu 1943 – 1945 laskar-laskar dibentuk oleh pondok pesantren yang ada dan lascar yang paling terkenal adalah lascar Hizbullah dan Sabilillah.
Dikutip dari islamedia, pada kurun waktu itulah, pondok pesantren tak hanya mengajarkan ilmu agama saja, melainkan perang dan olah fisik. Hingga pada 21 Oktober 1945,berkumpullah para kiai se-Jawa dan Madura di kantor ANO (Ansor Nahdlatul Oelama). Setelah rapat darurat sehari semalam, maka pada 22 Oktober dideklarasikan seruan jihad fi sabilillah yang belakangan dikenal dengan istilah “Resolusi Jihad”.
⠀
Sejarah negeri ini ternyata tidak pernah berkata jujur tentang peran Laskar santri yang terhimpun dalam Hizbullah maupun laskar kiai yang tergabung dalam Sabilillah, dalam berperang melawan penjajah. Ketika itu Hizbullah berada di bawah Masyumi, dimana KH. Hasyim Asy’ari menjabat sebagai Ketua Masyumi.
⠀
Laskar Hizbullah (Tentara Allah) dan Sabilillah (Jalan Allah) didirikan menjelang akhir pemerintahan Jepang, dan mendapat latihan kemiliteran di Cibarusah, sebuah desa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Laskar Hizbullah berada di bawah komando spiritual KH. Hasyim Asy’ari dan secara militer dipimpin oleh KH. Zaenul Arifin. Adapun laskar Sabilillah dipimpin oleh KH. Masykur. Konon, pemuda pesantren dan anggota Ansor NU (ANU) adalah pemasok paling besar dalam keanggotaan Hizbullah.
⠀
Peran kiai dalam kemerdekaan, ternyata tidak hanya lascar-laskar saja, tapi juga mereka yang menjadi anggota tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang merupakan awal mula terbentuknya TKR, ABRI atau TNI. Menurut data dari Agus Sunyoto, dari 60 batalyon PETA, hampir separuh komandannya adalah kiai.
⠀
Patut diketahui, Hizbullah dan Sabilillah adalah laskar rakyat paling kuat yang pernah hidup di bumi Indonesia. Meskipun dalam sejarah, keberadaan laskar tersebut disisihkan. Kini Pin Tauhid Laskar Hizbullah tersebut berada di Museum KNIL Belanda.
Dikutip dari islamedia, pada kurun waktu itulah, pondok pesantren tak hanya mengajarkan ilmu agama saja, melainkan perang dan olah fisik. Hingga pada 21 Oktober 1945,berkumpullah para kiai se-Jawa dan Madura di kantor ANO (Ansor Nahdlatul Oelama). Setelah rapat darurat sehari semalam, maka pada 22 Oktober dideklarasikan seruan jihad fi sabilillah yang belakangan dikenal dengan istilah “Resolusi Jihad”.
⠀
Sejarah negeri ini ternyata tidak pernah berkata jujur tentang peran Laskar santri yang terhimpun dalam Hizbullah maupun laskar kiai yang tergabung dalam Sabilillah, dalam berperang melawan penjajah. Ketika itu Hizbullah berada di bawah Masyumi, dimana KH. Hasyim Asy’ari menjabat sebagai Ketua Masyumi.
⠀
Laskar Hizbullah (Tentara Allah) dan Sabilillah (Jalan Allah) didirikan menjelang akhir pemerintahan Jepang, dan mendapat latihan kemiliteran di Cibarusah, sebuah desa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Laskar Hizbullah berada di bawah komando spiritual KH. Hasyim Asy’ari dan secara militer dipimpin oleh KH. Zaenul Arifin. Adapun laskar Sabilillah dipimpin oleh KH. Masykur. Konon, pemuda pesantren dan anggota Ansor NU (ANU) adalah pemasok paling besar dalam keanggotaan Hizbullah.
⠀
Peran kiai dalam kemerdekaan, ternyata tidak hanya lascar-laskar saja, tapi juga mereka yang menjadi anggota tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang merupakan awal mula terbentuknya TKR, ABRI atau TNI. Menurut data dari Agus Sunyoto, dari 60 batalyon PETA, hampir separuh komandannya adalah kiai.
⠀
Patut diketahui, Hizbullah dan Sabilillah adalah laskar rakyat paling kuat yang pernah hidup di bumi Indonesia. Meskipun dalam sejarah, keberadaan laskar tersebut disisihkan. Kini Pin Tauhid Laskar Hizbullah tersebut berada di Museum KNIL Belanda.