Fakta Menarik Dari Wanita Jepang Ini, Bikin Para Jomblo Gak Betah di Indonesia
Penulis Unknown | Ditayangkan 16 Jan 2017 Masalah populasi penduduk memang sudah tidak asing lagi di negara sakura. Negeri itu juga terkenal dengan banyaknya populasi orang tua terbanyak dan semakin menurunnya angka kelahiran.
BACA JUGA: Sesaat Sebelum Dikubur Kakek Ini Tiba-tiba Bangkit, Simaklah Pernyataannya Ini..
Satu masalah yang juga cukup serius, yakni jumlah warga dengan status jomblo yang semakin bertambah. Padahal banyak cara dilakukan pemerintah agar warganya menikah. Bahkan survey terbaru menunjukkan 70% prira dan 60% wanita berusia 18-34 tahun sama sekali belum menikah dan tidak memiliki hubungan asmara.
Alhasil, menurut survei yang hasilnya dirilis pekan lalu, sebanyak 42% pria dan 44,2% perempuan Jepang mengaku masih berstatus perawan. Jajak pendapat yang digelar Institut Nasional untuk Riset Populasi dan Sosial Jepang ini dilakukan setiap lima tahun sekali.
Lembaga ini mencatat sejak survei tentang hubungan asmara dan seks ini digelar pada 1987 jumlah laki-laki dan perempuan Jepang yang tidak menikah sudah sangat tinggi. Saat itu, sebanyak 48,6% laki-laki dan 39,5% perempuan yang menjalani survei mengaku tidak menikah atau memiliki hubungan asmara.
Pada 2010, sebanyak 36,2% pria dan 38,7% wanita berusia 18-34 tahun menyatakan diri mereka masih perawan dan pada tahun yang sama, jumlah anak dari pasangan suami istri Jepang yang sudah menikah selama 15-19 tahun mencapai rekor terendah sepanjang sejarah.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan pemerintahan Jepang yang kini dikendalikan PM Shinzo Abe yang terus berupaya menambah populasi negeri itu.
PM Shinzo Abe menargetkan pada 2025 populasi Jepang akan bertambah antara 1,4-1,8%. Untuk menggenjot pertambahan populasi itu, pemerintah Jepang menawarkan berbagai insentif mulai dari layanan kesehatan anak yang lebih baik hingga potongan pajak untuk pasangan suami istri.
Sayangnya berbagai iming-iming pemerintah itu hingga kini belum terbukti kemanjurannya, setidaknya untuk mendorong warga Jepang mau mengakhiri masa lajang.
⠀
"Mereka sebenarnya ingin menikah. Namun, mereka menyingkirkannya karena menemukan kesenjangan antara keinginan ideal dan kenyataan," kata Futoshi Ishii, pemimpin riset ini kepada harian The Japan Times.
Nah, bagi kamu yang masih jomblo di Indoensia, boleh dicoba nih untuk cari jodoh di Jepang.. siapa tahu kan jodoh kamu disana. Bagaimana menurutmu?
BACA JUGA: Sesaat Sebelum Dikubur Kakek Ini Tiba-tiba Bangkit, Simaklah Pernyataannya Ini..
Satu masalah yang juga cukup serius, yakni jumlah warga dengan status jomblo yang semakin bertambah. Padahal banyak cara dilakukan pemerintah agar warganya menikah. Bahkan survey terbaru menunjukkan 70% prira dan 60% wanita berusia 18-34 tahun sama sekali belum menikah dan tidak memiliki hubungan asmara.
Alhasil, menurut survei yang hasilnya dirilis pekan lalu, sebanyak 42% pria dan 44,2% perempuan Jepang mengaku masih berstatus perawan. Jajak pendapat yang digelar Institut Nasional untuk Riset Populasi dan Sosial Jepang ini dilakukan setiap lima tahun sekali.
Lembaga ini mencatat sejak survei tentang hubungan asmara dan seks ini digelar pada 1987 jumlah laki-laki dan perempuan Jepang yang tidak menikah sudah sangat tinggi. Saat itu, sebanyak 48,6% laki-laki dan 39,5% perempuan yang menjalani survei mengaku tidak menikah atau memiliki hubungan asmara.
Pada 2010, sebanyak 36,2% pria dan 38,7% wanita berusia 18-34 tahun menyatakan diri mereka masih perawan dan pada tahun yang sama, jumlah anak dari pasangan suami istri Jepang yang sudah menikah selama 15-19 tahun mencapai rekor terendah sepanjang sejarah.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan pemerintahan Jepang yang kini dikendalikan PM Shinzo Abe yang terus berupaya menambah populasi negeri itu.
PM Shinzo Abe menargetkan pada 2025 populasi Jepang akan bertambah antara 1,4-1,8%. Untuk menggenjot pertambahan populasi itu, pemerintah Jepang menawarkan berbagai insentif mulai dari layanan kesehatan anak yang lebih baik hingga potongan pajak untuk pasangan suami istri.
Sayangnya berbagai iming-iming pemerintah itu hingga kini belum terbukti kemanjurannya, setidaknya untuk mendorong warga Jepang mau mengakhiri masa lajang.
⠀
"Mereka sebenarnya ingin menikah. Namun, mereka menyingkirkannya karena menemukan kesenjangan antara keinginan ideal dan kenyataan," kata Futoshi Ishii, pemimpin riset ini kepada harian The Japan Times.
Nah, bagi kamu yang masih jomblo di Indoensia, boleh dicoba nih untuk cari jodoh di Jepang.. siapa tahu kan jodoh kamu disana. Bagaimana menurutmu?