Baru Menjadi Mualaf, Lelaki ini Meninggal Saat Akan Menikah

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Jan 2017

Baru Menjadi Mualaf, Lelaki ini Meninggal Saat Akan Menikah
Foto ilustrasi

Betapa bahagianya sebagai mempelai wanita menemukan imam yang mau menjaga agamanya. Hal bahagia ini dirasakan oleh seorang wanita bernama Mitahul Jannah. Segala persiapan pernikahan telah ada. Namun siapa yang dapat menentukan takdirnya.

Hari paling bahagia seumur hidup bagi Miftahull Jannah berubah menjadi sangat menyedihkan.

Betapa tidak, ketika akan melangsungkan akad nikah, sang calon pengantin laki-laki, yakni Windi Kelvin (26) ditemukan meninggal dunia di tempat kosnya yang terletak di jalan Pengadilan Tinggi Komplek Kelapa Gading Kelurahan Karya Baru Kec. Alang-Alang Lebar, Palembang, Minggu pagi (15/1/2017).

Tak ada tanda-tanda mencurigakan atas meninggalnya lelaki yang sudah mualaf itu.

Acara resepsi yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari ini pun harus sirna setelah mendapatkan kabar duka tersebut. Bahkan undangan telah disebar, pelaminan serta masakan untuk hidangan para tamu pun sudah siap untuk pesta pernikahan calon pengantin tersebut.

Kursi pun sudah berjejer rapi di depan rumah. Dikutip dari tribunnews, kondisi rumah duka dengan tenda sederhana berwarna merah muda kuning serta karangan bunga ucapan selamat menikah berbaris rapi di depan pintu masuk rumah Mifta.

Bahkan para tamu undangan yang akan menghadiri acara akad nikah pun sudah berdatangan. Namun ketika mendapatkan kabar duka itu, suasana langsung berubah. Setiap tamu yang datang pun kaget.

Niat memberi restu pernikahan, berubah menjadi ungkapan bela sungkawa kepada keluarga mempelai wanita.

Seharusnya pagi itu menjadi hari akad nikah kedua mempelai. Calon pengantin wanita telah bersiap dan menanti sang calon pengantin pria. Hanya saja satu jam sebelum akad nikah dimulai, ternyata calon pengantin pria tak kunjung datang.

Baca Juga: Jodoh Tak akan Kemana, Perempuan Ini Akhirnya Bertemu Jodoh di Usia 71 Tahun

Lalu dikirikmlah utusan keluarga menjemputnya. Namun ternyata mereka mendapatkan kabar duka. Bak disambar petir, Miftah mendapat kabar mengejutkan itu langsung jatuh pingsan. Suasana keluarga di rumah sehingga suasana menjadi haru biru. Salah satu tetangga mempelai wanita yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan betapa syok keluarga dan calon pengantin wanita sehingga sempat pingsan.

"Sedih mba, suasana langsung berubah kelabu saat mendengarkan kabar tersebut," katanya.

Dia menceritakan, calon mempelai pria sempat datang ke rumah mempelai wanita pada malam hari sebelum acara akad nikah dan resepsi. Calon yang diketahui seorang mualaf ini, datang menggenakan baju koko dan sempat shalat di rumah Mifta.

"Calon pria pulang sekitar pukul 20.00 malam untuk istirahat, karena besok mau akad nikah. Itulah terakhir Miftah melihat dia,"ujarnya.

Pihak keluarga Miftah pun enggan memberi keterangan kepada wartawan, karena dalam keadaan berduka. Ayah angkat Windi, Normansyahto (50) menjelaskan, sebelum Windi ditemukan meninggal di kosannya yang terletak di jalan Pengadilan Tinggi Komplek Kelapa Gading, Minggu pagi, dia masih sempat bersenda gurau dengan teman dan tetangganya.

"Pukul 23.00, dia (kelvin,red) masuk ke kosan untuk istirahat. Sebelumnya kami sempat bersenda gurau membicarakan hari pernikahannya," kata Norman saat ditemui RS Bhayangkara.

Semua tetangga, lanjut dia, sudah bersiap ketika pukul 07.00 dan temannya juga sudah datang yakni M Elvhyk Quirino untuk menjemput. Keluarga angkat Windi curiga karena Windi tidak keluar dari kamarnya.

Penasaran dengan keadaan Windi, keluarga angkatnya berinisiatif untuk memanggil. Namun, ketika dipanggil tidak ada jawaban sama sekali, sehingga terpaksa mendobrak pintu kamarnya.

"Kami sudah gedor kosan dia, tapi tak ada jawaban darinya. Kami curiga dan kami mendobrak pintunya," ujarnya.

Ketika berhasil didobrak, betapa terkejutnya melihat Windi sudah dalam keadaan telentang di samping tempat tidurnya.

"Sudah tergeletak di dalam kamar, dibangunkan ternyata sudah tidak bangun lagi. Makanya kami bawa ke rumah sakit dan ternyata dipastikan sudah meninggal," ceritanya.

Menurutnya, korban merupakan asal Pemalangan dan seorang mualaf yang bekerja sebagai Marketing di salah satu perusahaan alat berat.

"Baru jadi mualaf, anaknya baik sekali. Apalagi selama ini dia tak ada keluhan sakit apa," ungkapnya.

Normansyahto mengatakan kedua orang tua korban berada di Pemalang, Jawa Tengah, dan dia Palembang tinggal seorang diri. Mereka belum tahu Windi akan dikuburkan dimana karena menunggu keluarga korban yang sedang dalam perjalanan menuju Palembang.

Kabag Ops Polresta Palembang, Kompol Andi Kumara SIk didampingi Kapolsek Sukarami Kompol Ahmad Akbar mengatakan di tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan.

Hal itu diperkuat pernyataan dokter RS Bhayangkara Kompol dr Mansuri menuturkan, ketika menerima jenazah korban pihaknya langsung melakukan visum untuk mengetahui penyebab kemarian korban.

"Sudah dilakukan visum, ternyata korban ini mengalami sakit. Tidak ditemukan tanda kekerasan atau lainnya di tubuh korban" katanya. "Saat ini kita masih menunggu kedatangan keluarga korban yang akan datang dari Pemalang ke Palembang. Saat ini korban masih berada dikamar mayat RS Bhayangkara," tegas dia.

Baru Menjadi Mualaf, Lelaki ini Meninggal Saat Akan Menikah
Undangan pernikahan dan Jasad Windi Kelvin. Foto Tribun Sumsel

Berdasarkan undangan pernikahan yang didapatkan, memang benar Windi akan melangsung akad nikah pada hari Minggu (15/1) pukul 09.00 dikediaman calon mempelai wanita, Miftahull Jannah yang berada di jalan Kancil Putih Kelurahan Demang Lebardaun.

Windi keturunan Tionghoa, dan nama lengkapnya, Windi Kelvin. Dia putra ketiga dari Tjong Tjang Thong (Suryanto) dan Tan Tang Kat (Lili Mariana).

Dia akan menikah dengan Miftahul Jannah, putri kedua dari pasangan Mansyuryadi dengan Fadhillah Alkaff.

SHARE ARTIKEL