Amalan yang Menerangi Gelap dan Himpitan Kubur
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 28 Jan 2017Setiap makhluk yang bernyawa pasti pada nantinya akan mengalami mati, begitu juga yang akan dialami oleh manusia. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang sesaat dan pelabuhan hidup kita adalah di akhirat kelak. Sebelum menuju akhirat maka kita akan memasuki kehidupan di alam kubur terlebih dahulu. Seperti yang kita tahu bahwa ketika seseorang mati maka ia akan dimasukkan ke dalam kubur setelah semua rangkaian dilewati.
Setelah manusia melewati kehidupan di dunia, maka kehidupan yang selanjutnya adalah kehidupan di alam kubur. Di dalam kubur, tidak ada satu orang pun bisa menemani kita bahkan harta benda akan meninggalkan kita di dalam kubur sendirian.
Pastinya semua orang pernah melihat bagaimana keadaan di dalam tanah yang menjadi naungan sementara. Di dalam kubur kita akan sendirian, semua keluarga, teman, harta dan benda akan meninggalkan kita. Tidak ada yang bisa menyelamatkan kita selain amal ibadah selama hidup.
Kisah ini berawal ketika seorang wanita yang sering menyapu masjid Nabawi di zaman Rasulullah. Ketika ia wafat, Rasul pun merasa kehilangannya. Para sahabat memberitahu beliau bahwa wanita itu telah meninggal di malam hari dan dikubur pada kala itu juga. Para sahabat tidak memberitahu Rasul saat itu karena tidak sampai hati. Kemudian Rasul ingin ditunjukkan kuburnya.
Sesampainya di kubur sang wanita, beliau lalu menyalatinya dan bersabda bahwa kuburan ini sangatlah gelap untuk penghuninya. Allah SWT akan menyinari kuburnya dengan shalat Rasul.
Setelah mayit dikuburkan maka tanah akan semakin menyempit dan menjepit tubuhnya. Tidak seorang pun baik kecil, besar, jahat ataupun sholeh bisa selamat dari kuburnya yang sempit ini. Sejumlah hadits menjelaskan bahwa Saad bin Muadz terhimpit oleh kubur dimana kematiannya menggerakkan arsy, semua pintu langit terbuka, dan tujuh puluh ribu malaikat menyaksikannya.
Riwayat lain menjelaskan jika inilah yang membuat pintu-pintu langit terbuka, arsy bergerak, dan tujuh puluh ribu malaikat menyaksikan kematiannya. Meskipun demikian, kubur tetap menghimpitnya dan menjepitnya tapi ia kemudian dilepaskan.
Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya setiap kubur mempunyai himpitan dan apabila seseorang selamat dari himpitan itu maka ia akan selamat seperti Saad Ibn Muadz yang juga selamat.
Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa siapa saja yang melafalkan surat An-Nisa’ pada hari Jum’at, maka ia akan dibebaskan dari himpitan kubur ini. Amalan untuk menerangi alam kubur harus dilakukan untuk menghindarkan diri dari gelapnya kubur tersebut.
Berdasarkan kisah di atas, kita tahu bahwa kematian sudah ada di depan kita. Ternyata tidak hanya kematian yang menjadi suatu hal menakutkan tetapi juga kehidupan di alam kubur. Selain gelap dan tidak ada teman di sana. Kubur juga akan menghimpit siapa saja mayit yang ada di dalamnya. Bahkan, ia tidak hanya menghimpit orang pendosa tetapi orang shaleh pun juga akan merasakannya. Meskipun pada akhirnya Allah akan membebaskan orang shaleh dari himpitan ini. Tidak hanya sampai di situ. Di alam kubur kita juga akan dijumpai dua malaikat, yakni Mungkar dan Nagkir dimana mereka akan memperlakukan kita sebagaimana perilaku dan perbuatan kita saat hidup di dunia.