Terus "Dibully" Masalah Rohingnya, Suu Kyi Murka

Penulis Unknown | Ditayangkan 04 Dec 2016
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menuduh seluruh umat manusia memicu kebencian antara umat Buddha dan Muslim di barat laut Negara itu. Ada sekitar 86 orang tewas akibat tindakan militer dan membuat 10 ribu lainnya melarikan diri ke Bangladesh.

Terus

BACA JUGA: Walaupun Disimpan Selama 2100 Tahun, Mumi Ini Masih Awet dan Tetap 'Cantik'

Dikutip dari Sindonews, Suu Kyi sendiri menyerukan pemahaman kompleksitas terhadap etnis bangsanya. Ia juga mengatakan dunia seharusnya tidak melupakan operasi militer diluncurkan dalam menanggapi serangan terhadap pasukan keamanan pemerintah. Pemerintah Myanmar menyalahkan serangan itu kepada gerilyawan muslim.

"Aku akan sangat menghargainya jika masyakat internasional akan membantu kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, serta untuk membuat kemajuan dalam membangun hubungan yang lebih baik antara kedua komunitas. Bukan selalu melemparkan drum yang menyebabkan kebencian itu semakin terbakar," kata Suu Kyi.

"Itu tidak membantu jika semua orang hanya berkonsetrasi pada sisi negatif dari situasi, terlepas dari fakta bahwa ada serangan terhadap pos-pos polisi," imbuhnya saat diwawancara media Singapura saat berkunjung ke negara itu seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (3/12/2016).

Pernyataan Suu Kyi muncul setelah Malaysia mengatakan Myanmar melakukan pembersihan etnis Rohingya. "Fakta bahwa hanya satu etnis tertentu sedang didorong keluar adalah definisi pembersihan etnis. Praktek ini harus berhenti, dan harus segera dihentikan untuk membawa kembali keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Semoga saja perseteruan ini tidak semakin memburuk dan segera berakhir. Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL