Tetap Sah Shalatnya Anak yang Belum di Khitan, Tapi Beresiko Terkena 11 Penyakit Ini

Penulis Penulis | Ditayangkan 13 Jan 2018

Tetap Sah Shalatnya Anak yang Belum di Khitan, Tapi Beresiko Terkena 11 Penyakit Ini

Shalatnya tidak batal meski belum di sunnat, bahkan ada sahabat yang menjadi imam di usia 7 tahun meski belum sunat.

Yang menjadi kekhawatiran karena banyak penyakitnya jika tidak di sunat.

Dalam sejumlah rujukan fikih, seorang pria Muslim memiliki kewajiban berkhitan. 

Yang dimaksud khitan adalah menghilangkan sebagian kulit yang menutupi kepala kemaluan (qulub).

Khitan wajib dilakukan bagi pria yang sudah baligh. Amalan ini dimaksudkan agar tidak tertinggal najis di kemaluan sehingga menghalangi sholat.

Tetapi, bagaimana dengan sholat anak yang belum khitan sementara dia sudah tamyiz (mampu membedakan baik dan buruk bagi dirinya)?

“Apakah shalat yang dikerjakan anak yang belum dikhitan, shalatnya batal?”

Riwayat dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغُوْا سَبْعًا ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا إِذَا بَلَغُوْا عَشْرًا ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ.

“Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Pukullah mereka (ketika meninggalkannya) saat berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Abu Daud 495 dan dishahihkan al-Albani)

Hadis ini menunjukkan bahwa anak di usia 7 tahun shalatnya sah.

Karena itu, dulu ada sahabat yang usianya 7 tahun sudah menjadi imam shalat. Karena anak yang usianya 7 tahun, dia sudah tamyiz.

Dikutip dari konsultasisyariah, diantara dalil bahwa shalatnya anak kecil yang sudah tamyiz statusnya sah adalah hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. 

Beliau menceritakan pengalamannya shalat tahajud bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Bahwa Ibnu Abbas yang kala itu masih anak-anak pernah tidur di rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Ketika masuk pertengahan malam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, mengambil wudhu, dan Ibnu Abbas berwudhu bersama beliau.

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai shalat, Ibnu Abbas berdiri di samping kiri beliau, lalu dipindah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke sebelah kanan beliau. 

Dalam kondisi itu, Ibnu Abbas bercerita,

فَجَعَلْتُ إِذَا أَغْفَيْتُ يَأْخُذُ بِشَحْمَةِ أُذُنِى – قَالَ – فَصَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Jika umumnya para sahabat belum mengkhitan anaknya di usia 7th atau 10th, sementara mereka telah mengerjakan shalat, berarti shalat anak yang belum dikhitan hukumnya sah. 

Jika shalatnya tidak sah, berarti tidak ada manfaatnya mereka diperintahkan untuk mengerjakan shalat di usia 7th dan 10th.

Dari sisi islam sudah tepat, lalu bagaimana dengan sisi medis jika tidak khitan ?

Risiko yang Mungkin Dihadapi Jika Laki-laki Tidak Sunat

Tetap Sah Shalatnya Anak yang Belum di Khitan, Tapi Beresiko Terkena 11 Penyakit Ini

Apa saja jenis-jenis penyakitnya?

1. Fimosis

Adalah suatu keadaan di mana didapatkan konstriksi atau penyempitan dari ujung kulit depan (foreskin) penis. 

Fimosis bisa ditemukan karena faktor genetik (bawaan sejak lahir) atau juga bisa akibat peradangan lubang pada kulit penis.

2. Parafimosis

Merupakan kondisi saat kulup penis tidak dapat ditarik kembali ke kepala penis. 

Dapat menyebabkan kulup penis membengkak dan tersangkut, sehingga mencegah peredaran darah terjadi secara optimal pada penis.

3. Balanitis

Adalah pembengkakan dan rasa nyeri atau iritasi kulit dan kepala penis. Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat.

4. Kondiloma Akuminata atau kutil

Kutil ini terdapat di dalam atau di sekeliling vagina, penis, atau dubur yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Kulit genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. 

Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung atau batang penis dan di bawah kulit depannya (apabila jika tidak disunat).

5. Karsinoma Sel Skuamosa

Ini ialah kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis. 

Penyakit bowen adalah suatu bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan di bawahnya (dermis).

Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar, kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur.

6. Hipospadia

Merupakan kondisi keabnormalan pada saluran kemih atau uretra dan penis. 

Dalam kondisi normal, lubang uretra terletak di ujung penis untuk mengeluarkan urine.

Tetapi pada pengidap hipospadia, lubang uretra justru berada di bagian bawah penis.

7. Epispadia

Kelainan kongenital ini berupa tidak adanya dinding uretra bagian atas. Kelainan ini terjadi pada laki-laki maupun perempuan. 

Tetapi lebih sering pada laki-laki. Ditandai dengan terdapatnya lubang uretra di suatu tempat pada permukaan dorsum penis.

Epispadias merupakan malformasi congenital dimana uretra bermuara pada permukaan dorsal penis. 

Epispadia adalah suatu kelainan bawaan pada bayi laki-laki, dimana lubang uretra terdapat di bagian punggung penis atau uretra tidak berbentuk tabung, tetapi terbuka.

8. Megalourethra

Merupakan pelebaran non obstruktif uretra. 

Kondisi ini biasanya terkait dengan perkembangan abnormal korpus spongiosum dan korpus kavernosum dalam tahap perkembangan janin.

9. Webbed Penis (Penis berselaput)

Kondisi ini juga disebut palmatus penis atau fusi penoscrotal ialah bawaan kondisi di mana kulit skrotum meluas ke batang penis ventral.

Penis berselaput juga dapat diperoleh (iatrogenik) setelah sunat atau operasi penis lainnya. 

Yang dihasilkan dari penghapusan berlebihan kulit penis ventral, penis dapat menarik kembali ke dalam skrotum, sehingga sekunder phimosis(terjebak penis).

10. Kelainan Pembekuan Darah atau trombofilia

Kondisi ini juga disebut hiperkoagulasi yakni penyakit yang melibatkan pembekuan darah secara berlebihan. 

Bahkan pada daerah di mana seharusnya pembekuan tidak boleh terjadi; seperti pada pembuluh darah.

Sehingga mengakibatkan kondisi yang membahayakan jiwa. 

Pembekuan darah adalah cara alami tubuh untuk mencegah kehilangan darah secara berlebihan.

11. Recurrent UTI atau infeksi saluran kemih

"Kemudian, untuk Recurrent UTI yakni infeksi saluran kemih, terjadi akibat kotor tidak baik berkumpulnya bakteri terjadi infeksi dan sakit saat buang kecil atau bisa demam. Postitis itu sama juga infeksi saluran kemih. Sedangkan Chordee kelainan ini terjadi ketika uretra terbuka di bagian bawah penis biasanya dekat kepala, pada pasien hipospadia," kata dr Mahdian Nur Nasution seperti yang dikutip dari tribunnews.com.

Demikian, Allahu a’lam, semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL