Keren! Kini Gamelan Bisa Dimainkan Lewat iPad!
Penulis Unknown | Ditayangkan 26 Dec 2016 Mahasiswa dari Universitas Nuswantoro menciptakan aplikasi e-gamelan. Aplikasi tersebut membuat pemakainya dapat memainkan alat music tradisional gamelan lewat tablet PC, khususnya iPad.

BACA JUGA: Gara-gara Pakai Earphone Saat Berkendara, Lihat yang Terjadi Pada Leher Remaja Ini
Dikutip dari kompas, inovasinya itu mendapat pujian dari Kementrian riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, karena dinilai membantu melestarikan budaya negeri dengan teknologi. Apresiasi langsung diserahkan oleh Menristekdikti Muhammad Nasir, kepada tim Urdinus di Jakarta.
E-gamelan ini dikembangkan atas hibah peneletian dari Dikti yang diberikan pada tahun 2009=2010 lalu. Menurut coordinator tim e-Gamelan, tyas Catur Pramudi, gamelan itu diciptakan secara berkala.
Untuk mendapat suara yang baik, awalnya tim mereka melakukan proses perekaman gamelan pusaka Keraton Surakarta dan Yogyakarta. 2 keraton itu dinlai sebagai simpul pelestari gamelan yang masih ada hingga kini.
⠀
"Tujuan kami ingin meningkatkan sikap afektif anak muda, sehingga bisa diarahkan mengenal gamelan," kata Catur, dalam siaran tertulisnya yang diterima KompasTekno, Minggu (25/12/2016).
⠀
Catur mengatakan, pengembangan gamelan elektornik menjadi penting lantaran saat ini semakin jarang ditemukan. Selain itu, gamelan relatif mahal, serta tidak semua pihak memiliki.
Dalam kesempatan ini, beberapa alunan gamelan, antara lain lanturan Saron, Peking, Bonang Barung, Bonang Penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem. Semua suara itu disetel dari dalam layar tablet iPad.
Udinus pun diapresiasi sebagai salah satu perguruan tinggi yang ikut melestarikan warisan budaya. Sementara itu Menristek M. Nasir selain mengapresiasi, sekaligus berbangga atas perkembangan gamelan elektronik.
Bagi dia, e-gamelan adalah wujud nyata menjaga budaya. "Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak," ucapnya.
Nasir berharap agar kalangan perguruan tinggi lain juga mampu mengembangkan inovasi serupa dalam bidang kesenian, agar budaya nusantara tetap lestari dan tidak akan hilang tergilas teknologi.

BACA JUGA: Gara-gara Pakai Earphone Saat Berkendara, Lihat yang Terjadi Pada Leher Remaja Ini
Dikutip dari kompas, inovasinya itu mendapat pujian dari Kementrian riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, karena dinilai membantu melestarikan budaya negeri dengan teknologi. Apresiasi langsung diserahkan oleh Menristekdikti Muhammad Nasir, kepada tim Urdinus di Jakarta.
E-gamelan ini dikembangkan atas hibah peneletian dari Dikti yang diberikan pada tahun 2009=2010 lalu. Menurut coordinator tim e-Gamelan, tyas Catur Pramudi, gamelan itu diciptakan secara berkala.
Untuk mendapat suara yang baik, awalnya tim mereka melakukan proses perekaman gamelan pusaka Keraton Surakarta dan Yogyakarta. 2 keraton itu dinlai sebagai simpul pelestari gamelan yang masih ada hingga kini.
⠀
"Tujuan kami ingin meningkatkan sikap afektif anak muda, sehingga bisa diarahkan mengenal gamelan," kata Catur, dalam siaran tertulisnya yang diterima KompasTekno, Minggu (25/12/2016).
⠀
Catur mengatakan, pengembangan gamelan elektornik menjadi penting lantaran saat ini semakin jarang ditemukan. Selain itu, gamelan relatif mahal, serta tidak semua pihak memiliki.
Dalam kesempatan ini, beberapa alunan gamelan, antara lain lanturan Saron, Peking, Bonang Barung, Bonang Penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem. Semua suara itu disetel dari dalam layar tablet iPad.
Udinus pun diapresiasi sebagai salah satu perguruan tinggi yang ikut melestarikan warisan budaya. Sementara itu Menristek M. Nasir selain mengapresiasi, sekaligus berbangga atas perkembangan gamelan elektronik.
Bagi dia, e-gamelan adalah wujud nyata menjaga budaya. "Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak," ucapnya.
Nasir berharap agar kalangan perguruan tinggi lain juga mampu mengembangkan inovasi serupa dalam bidang kesenian, agar budaya nusantara tetap lestari dan tidak akan hilang tergilas teknologi.