Ini yang Sepatutnya Dilakukan Seorang Muslim Saat Sakit

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 03 Dec 2016
Ini yang Sepatutnya Dilakukan Seorang Muslim Saat Sakit
Ilustrasi ketika kita sakit

Hidup di dunia ini adalah cobaan dan ujian. Ada kaya karena diuji, ada yang sakit juga karena diuji. Ada yang hidup dalam kondisi pas-pasan juga merupakan ujian. Oleh karena itu kita harus selalu ingat kepada Allah SWT dengan memperbanyak amal dan ibadah kita.

Tak hanya ujian harta benda yang melimpah, salah satu ujian terberat bagi manusia adalah ketika ditimpa musibah sakit.

Dalam sejarah, Rasulullah saw hanya satu kali merasakan sakit, yaitu saat ajal menjemput. Bagaimana dengan kita? Mungkin sering kita mengalami sakit, baik itu jasmani atau juga rohani yang diantara sakit hati, tersiksa batin dan lain-lain.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan saat sakit, menggerutu, mengeluh, diam di tempat tidur atau mengumpat, sumpah serapah, atau apa? Melansir muslimah-id.com, berikut hal-hal yang seharusnya dilakukan seorang musli saat ditimpa musibah sakit.

Pertama: jika kita sakit, yang pertama harus diyakini bahwa sakit, senang, bahagia, kaya, dll adalah ketatapan Allah swt. Dengan keyakinan itu, kita akan mudah bersabar, sekaligus mengantisipasi jika maut menjemput saat sakit. “Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah swt”. Demikian sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Baihaqi dan Imam Ahmad.

Baca Juga: Kisah yang Menggugah, Apakah Kamu Tidak Merasa Takut pada Allah?

Dengan keyakinan itu juga akan mudah memposisikan kita yang sakit akan rasa takut dan harap. Takut akan adzab Allah karena dosa-dosanya dan harapan mendapatkan rahmat-Nya. Dalam sebuah riwayat, tatkala Nabi mengunjungi seorang yang sakit, beliau bertanya “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda tersebut menjawab, “Demi Allah wahai Rasulullah aku sangat mengharapkan rahmat Allah namun aku juga takut akan dosa-dosaku.” Nabi saw kemudian menjawab, “Tidaklah terkumpul pada hati seorang hamba perasaan seperti ini (menggabungkan rasa takut dan harap) kecuali Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Allah amankan dia dari apa yang ia takutkan.”

Kedua: ketika sakit, seharusnya kita meninggalkan pesan bermanfaat. Pesan yang dimaksud bukan pesan “menakutkan”, yaitu berpesan seakan memberikan sinyal kalau kehidupannya sebentar lagi. Karena yang tahu akan kematian hanyalah Allah swt.

Ketiga: jangan bosan untuk selalu berobat. Obat hanyalah perantara kesembuhan dari suatu penyakit. Yang menyembuhkan hanyalah yang Menciptakan. “Dan jika aku sakit, maka Dialah (Allah SWT) yang menyembuhkan.” Firman Allah di surah Asy-Syara. Dengan pemahaman ini, seorang yang sakit akan senantiasa bersandar kepada Allah swt Tuhan yang Maha Kuasa.

Kelihatan sepele, tapi jarang dilakukan. Misalnya saat sakit lalu berobat, tapi bersandar akan kemahakuasaan Allah sebagai yang Maha Pencipta jarang dilakukan bukan. Semoga bisa menambah kualitas keimanan kita kepada Allah SWT.
SHARE ARTIKEL