Di Purwakarta, Gereja Begitu Damai Meskipun Ditengah Pemukiman Muslim

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Dec 2016
Meskipun luasnya tidak lebih dari 200 meter dan tidak memiliki bangunan yang megah, Gereja Bethel Tabernakel terlihat begitu asri.

Di Purwakarta, Gereja Begitu Damai Meskipun Ditengah Pemukiman Muslim

BACA JUGA: Dianggap Cakep Hingga Cinta, Wanita Perancis Ini Bertekad Nikahi Robot

Gereja yang dibangun di Jalan Hidayat Martalogawa No 20 Purwakarta itu tampak seperti rumah biasa karena dibangun ditengah pemukiman padat penduduk. Hanya saja, di atas bangunan tersebut ada tulisan Tabernakel dan papan pengumuman jadwal kegiatan rutin hari Minggu, Rabu dan Jumat dan dihias dengan tanda salib.

Dikutip dari Kompas, Bagian dalam gereja pun sangat sederhana. Tak banyak interior yang menghiasi. Hanya satu buah pohon Natal, mimbar, dan deretan beberapa kursi tempat beribadah.

Gereja ini dibangun ditengah pemukiman muslim. Ada 100 Jemaat aktif di gereja tersebut, namun hanya sedikit yang tinggal di daerah itu dan sisanya berada di Cimaung dan Gandarsari yang lokisinya cukup jauh.

Namun, meski umat Nasrani sangat minoritas di lokasi tersebut, keberagaman sangat terasa. "Warganya baik semua, seperti saudara," ujar Pendeta Gereja Bethel Tabernakel, Matius Suhardi kepada Kompas.com, Kamis (22/12/2016).

Bahkan gereja yang didirikan tahun 1961 itu pun dibangun atas bantuan warga Muslim yang ada di sekitar lokasi.

"Gereja ini dibangun dari bantuan jemaat. Namun dalam proses pembangunan, tetangga muslim sering membantu. Bahkan Bu Rohati, tetangga muslim saya di belakang, selalu memberikan kami makanan," ungkap Matius yang tinggal di sana sejak 1965.

Keberagaman itu terjalin hingga kini. Saat Lebaran, para tetangga berdatangan membawakan kue Lebaran, opor ayam, ketupat, dan makanan khas Lebaran. Begitu juga saat natal, setiap tahun Matius selalu membagikan kue. Ketika ibadah berlangsung pun, banyak tetangga muslim yang menawarkan bantuan.

Di antaranya menjadikan pelataran rumah mereka parkir, mengingat sempitnya lahan parkir yang dimiliki gereja. "Saya berterima kasih kepada warga Purwakarta, pada pemerintahan setempat, sudah mengizinkan kami membangun gereja di sini. Kami sangat damai di sini," ucapnya.
SHARE ARTIKEL