Cerita Pemijat Gratis Pada Aksi Bela Islam Jilid III
Penulis Penulis | Ditayangkan 02 Dec 2016Kebanyakan para pengunjuk rasa datang menuju Monumen Nasional (Monas) datang bersama sanak saudara, atau bersama kelompok-kelompoknya. Namun, terlihat salah satu seorang bapak-bapak datang sendiri dan mengayuh sepeda.

Bapak itu bernama Mulyono (56) ia datang seorang diri bersama sepeda miliknya yang dihias sedemikian rupa dengan bendera merah putih pada aksi bela Islam jilid III.
Baca Juga : Pria Asal Ini Rela Gunakan Uang Gaji Kerja Satu Bulan Untuk Aksi Bela Islam III
"Saya asli Jawa Timur. Ke sini sendirian saja. Suka saja dengan aksi ini. Karena saya anggap tidak pantas mencampuri urusan orang lain," ucap Mulyono kepada awak media di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, seperti yang dikutip dari merdeka.com.
Selain itu, dirinya terlihat membawa sebuah sound sistem mungil yang di pasang pada sepeda di bagian belakang. Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar nyaring dari speaker tersebut.
Dirinya percaya, bahwa dengan mengikuti aksi ini dapat menegakkan agama yang selama ini ia anut. Walaupun memperjuangkan agamanya dengan mengayuh sepeda sendiri menuju Monas.
Sehari-hari Mulyono adalah tukang pijat. Ia sering berkeliling ketika ada pelanggan yang melakukan panggilan kepadanya, terutama di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mulyono sempat menangis haru, ketika sampai di Bundaran Patung Kuda, Arjuna Wiwaha dirinya disambut oleh para pengunjuk rasa karena keteguhannya dalam mengikuti aksi demo 2 Desember 2016.

Bapak itu bernama Mulyono (56) ia datang seorang diri bersama sepeda miliknya yang dihias sedemikian rupa dengan bendera merah putih pada aksi bela Islam jilid III.
Baca Juga : Pria Asal Ini Rela Gunakan Uang Gaji Kerja Satu Bulan Untuk Aksi Bela Islam III
"Saya asli Jawa Timur. Ke sini sendirian saja. Suka saja dengan aksi ini. Karena saya anggap tidak pantas mencampuri urusan orang lain," ucap Mulyono kepada awak media di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, seperti yang dikutip dari merdeka.com.
Selain itu, dirinya terlihat membawa sebuah sound sistem mungil yang di pasang pada sepeda di bagian belakang. Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar nyaring dari speaker tersebut.
Dirinya percaya, bahwa dengan mengikuti aksi ini dapat menegakkan agama yang selama ini ia anut. Walaupun memperjuangkan agamanya dengan mengayuh sepeda sendiri menuju Monas.
Sehari-hari Mulyono adalah tukang pijat. Ia sering berkeliling ketika ada pelanggan yang melakukan panggilan kepadanya, terutama di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mulyono sempat menangis haru, ketika sampai di Bundaran Patung Kuda, Arjuna Wiwaha dirinya disambut oleh para pengunjuk rasa karena keteguhannya dalam mengikuti aksi demo 2 Desember 2016.