Blogger Cantik Ditemukan Tewas di Bali Tanpa Sehelai Kainpun di Badan

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 14 Dec 2016

Blogger Cantik Ditemukan Tewas di Bali Tanpa Sehelai Kainpun di Badan
Rini Cesillia (26), blogger cantik yang meninggal

Rini Cesillia (26), perempuan cantik asal Cengkareng, Jakarta Timur ini ditemukan tewas tak bernyawa dikamar mandi di sebuah rumah di Jalan Tukad Badung 13 nomor 3, Denpasar, Selasa (13/12/2016).

Gadis yang berprofesi menjadi seorang blogger ini, diketahui memiliki 10,9 juta followers di Instagram. Rini dievakuasi ke ruang jenazah RSUP Sanglah oleh petugas BPBD Provinsi Bali pada pukul 16.10 Wita.

Menurut keterangan dokter Ayu Mutiara dari BPBD Provinsi Bali, korban diduga tewas karena tersengat aliran listrik saat mandi. "Tadi kita temukan sudah dalam kondisi tewas tergeletak di kamar mandi, kemudian ada bekas luka seperti terbakar dibagian atas perut korban," ucap dokter Mutiara, Selasa (13/12/2016) seperti diberitakan tribunnews.

Dari kartu identitas korban, korban diketahui tinggal di apartemen City Resort Tower Orchid lantai VI, Rt. 007/014, Cengkareng Timur, Cengkareng. Sementara itu, salah satu petugas BPBD Provinsi Bali I Putu Agus Prawita mengatakan, korban merupakan seorang blogger yang sedang mengadakan pertemuan di Bali dan menginap di rumah rekannya bernama Stella.

"Dari informasi korban seorang blogger, lagi nginap dirumah rekannya," tuturnya.

Ia menambahkan, pihak BPBD sendiri baru mendapatkan laporan sekitar pukul 14.00 Wita. "Tadi laporan masuk sekitar pukul dua siang," ujarnya singkat. Saat ini jenazah korban berada di ruang jenazah RSUP Sanglah.

Kronologi Saksi Mata Yang Temukan Mayat Rini Cesillia

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tanpa busana. Posisi korban terlentang, kepala arah timur dan kaki ke utara, tangan kanan korban memegang selang sower.

Terdapat bekas luka bakar di bawah payudara korban yang berbentuk selang sower. Menurut informasi yang dikurip dari Tribun Bali, korban pertama kali ditemukan oleh temannya bernama Maria Istella Bambang (20). Menurut keterangan Maria Istella kepada polisi, keduanya sempat jalan-jalan hingga pukul 21.00 wita.

Setiba di kos-kosan, korban masuk kamarnya, Maria Istella juga masuk ke kamarnya di lantai atas kos-kosan. Sekitar jam 22.30 wita korban menemui Maria Istella di kamarnya sambil menonton televisi. Sekitar pukul 01.00 wita korban berpamitan untuk beristirahat.

Pagi harinya, Maria Istella sekitar pukul 10.00 wita, Maria Istella mengirim chat kepada korban, namun tak dibalas. Merasa curiga, Maria Istella lalu mengetuk pintu kamar korban kemudian membuka pintunya. Saat itu terdengar suara air di kamar mandi, Maria Istella mengira korban sedang mandi.

Maria Istella pun pergi meninggalkan indekos untuk berbelanja. Saat kembali, Maria Istella kembali menelpon korban namun tidak dijawab.
Ia pun kembali masuk kamar korban kemudian membuka kamar mandi. Betapa kagetnya, saat melihat korban telah tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tanpa busana.

Posisi korban terlentang, kepala arah timur dan kaki ke utara, tangan kanan korban memegang selang sower. Terdapat bekas luka bakar di bawah payudar4 korban yang berbentuk selang sower.

Usai olah Tkp oleh kepolisian, korban dibawa ke RSUP Sanglah dengan Ambulans BPBD Kota Denpasar.

Dugaan sementara korban meninggal karena arus pendek listrik yang mengalir di air dan selang shower hal tersebut dilihat dari luka bakar di atas perut korban.

Pemilik Rumah Pilih Menutup Diri

Suasana rumah tempat penemuan mayat Rini Cesillia (26) di Jl. Tukad Badung Xlll/3 Renon, Selasa (13/12/2016). Saat ditemui wartawan salah satu penghuni rumah tersebut berusaha untuk mengelabui wartawan.

"Bukan di sini kejadiannya. Saya tidak tahu. Saya orang baru di sini," ujar seorang wanita.

Sementara itu Bambang (53), tukang bangunan yang bekerja sekitar 10 meter dari lokasi kejadian membenarkan bahwa tewasnya Reni Cesillia akibat tersetrum yang terjadi di rumah mewah dan bertingkat itu ( Jalan Tukad Badung XIII nomor 3), sekitar pukul 13.00.

"Katanya mati kesetrum. Saat itu saya sedang kerja. Kaget kok banyak polisi datang dan ada ambulans BPBD dan ambulans RSUP Sanglah.

Lalu ada petugas PLN juga datang sekitar jam 3 sore ke rumah itu. Rumahnya tertutup terus. Saya tidak tahu keseharian orang yang ada di dalam rumah itu. Tetangga pun tidak ada yang tau kalau ada kejadian. Taunya saat polisi sudah ramai aja," kata Bambang.

SHARE ARTIKEL