Banyak Teroris Tertangkap, Australia Keluarkan Travel Warning ke Indonesia
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Dec 2016
Polisi melakukan penjagaan pada saat penangkapan terduga teroris di Setu Tangsel
Perayaan tahun baru 2017 kali ini dan Natal sebentar lagi, dipastikan oleh Kapolri akan berjalan aman. Hal ini disampaikan oleh Jend. (Pol) Tito Karnavian sehubungan dengan tertangkapnya 21 teroris.
"Total yang ditangkap kemarin tujuh orang, tiga tewas dan empat hidup. Ditambah sebelumnya 14 orang, totalnya 21 orang. Dan terus kita kembangkan ke jaringan lain kalau masih ada," kata Kapolri usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12/2016) dilansir kompas.
Tito yakin dengan banyaknya penangkapan ini akan memberi efek bagi kelompok lain yang belum tertangkap.
Baca Juga: Menjelang Natal, Polri Telah Menangkap 21 Teroris
Namun aksi penangkapan teroris di Indonesia memicu Australia mengeluarkan travel warning untuk Indonesia.
Pemerintah Australia memberikan travel warning bagi warganya yang akan melakukan perjalanan ke Indonesia, Rabu (21/12/2016).
Travel warning dikeluarkan menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mendesak warga Australia agar waspada akan peringatan tingkat tinggi.

Lokasi penggerebekan terduga teroris, RT 02/01, Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12/2016) malam.
Baca Juga: Muslimah di Amerika ini Tiba-Tiba Disiram Kopi Panas di Wajahnya
"Tingkat ancaman teroris di Indonesia tetap dalam potensi peringatan tingkat tinggi," sambung pernyataan tersebut.
Menurut DFAT, serangan teror sedang rawan terjadi di Indonesia, terutama di daerah wisata populer seperti Bali.
"Dimohon berhati-hati terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, karena warga Barat rawan menjadi target serangan," lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, polisi menyergap empat terduga teroris yang merupakan hasil pengembangan dari penangkapan beberapa pekan lalu di Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016).
Setelah sempat terjadi kontak senjata, tiga terduga teroris bernama Omen, Irwan dan Helmi tewas. Mengutip keterangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan, AP menyatakan para teroris merencanakan serangan di hari Natal dan Tahun Baru.
Dua tersangka teroris lainnya ditangkap di dua provinsi terpisah yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada hari yang sama.