Astaghfirullah.. Dapatkan Adzab di Dunia, Karta Berikan Pelajaran Untuk Kita Tidak Durhaka Kepada Orang Tua

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 07 Dec 2016
Astaghfirullah.. Dapatkan Adzab di Dunia, Karta Berikan Pelajaran Untuk Kita Tidak Durhaka Kepada Orang Tua

Sebagai anak kita tidak akan bisa membalas segala jasa yang telah dilakukan oleh orangtua. Kita hanya bisa berbuat baik untuk menyenangkan mereka sehingga ridha mereka akan mendatangkan ridha dari Allah SWT. Kisah anak durhaka yang langsung diazab di dunia ini mengingatkan pada kita untuk senantiasa berbakti pada kedua orangtua.

BACA JUGA : Seorang Imam Besar Katolik Ortodoks, Dmitri Smimov Mensiarkan Kebenaran Islam Dalam Khutbahnya

Seorang pemuda telah menikah dengan wanita yang begitu cantik, tapi hatinya tidaklah secantik wajahnya. Sebut saja pemuda itu namanya Karta. Setelah menikah, Karta mulai terpengaruh dengan apa yang dikatakan istrinya.

Mereka tidak hanya tinggal berdua saja, tapi ada ibu Karta yang juga tinggal di rumah tersebut. Awalnya, Karta selalu berbuat baik pada ibunya namun sang istri telah mempengaruhinya.

Suatu ketika, saat Karta pulang dari kerja, istrinya mengadu bahwa ibunya kerjanya hanya jalan-jalan saja dan tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga. Karta pun termakan kata-kata istrinya dan langsung pergi mencari ibunya. Karta memarahi sang ibu karena sering main di rumah tetangga dan tidak membantu istrinya.

Ibunya pun terkejut dan beliau menjelaskan bahwa sang ibu-lah yang nyapu dan ngepel rumah. Bahkan, sang ibu juga mencuci dan memasak. Memang benar sang ibu pergi ke rumah tetangga tapi cuma sebentar untuk istirahat karena jika beliau istirahat di rumah maka istrinya akan marah.

Meskipun sudah dijelaskan oleh sang ibu, Karta tetap tidak mau tahu. Hingga akhirnya hubungan sang ibu dengan istri Karta semakin memanas. Istrinya pun berulah lagi setelah Karta pulang dari kerjanya.

Istrinya mengatakan bahwa ia sudah tidak betah tinggal dengan ibunya jadi ia meminta sang suami memilih antara istrinya atau ibunya. Karta pun bingung karena ia tidak tega untuk mengusir ibunya tapi istrinya juga ingin pisah darinya. Karta bertanya pada istrinya mengapa ia meminta pisah dan melakukan hal tersebut. Karena pengaruh sang istri selama ini, Karta pun luluh di depan istrinya. Ia pun pergi ke kamar sang ibu dan mengusir ibunya dari rumah tersebut.

Sang ibu pun sangat sedih dengan perilaku anaknya itu. Beliau pun berdoa pada Allah bahwa hatinya sangat sakit atas perilaku anak dan menantunya itu. Padahal, dulu anaknya telah dikandung, disusui, dan dibesarkan dengan kasih sayang. Beliau pun tidak ridha atas perilaku anaknya itu dan ia mengharamkan semua air susu yang diminum anaknya sejak kecil hingga sekarang. Doa ibu yang didurhakai ini sangatlah mustajab.

Keesokan harinya, Karta mulai merasakan ada yang tidak enak dengan seluruh badannya. Kulitnya terasa gatal dan semakin lama menjadi melepuh. Kemudian, muncullah nanah dengan bau yang sangat menyengat. Bahkan, tetangga yang menjenguknya tidak berani untuk mendekat. Semua usaha telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit Karta itu. Karta pun sadar bahwa apa yang dialaminya saat ini mungkin akibat dari perilaku buruk pada sang ibu. Ia pun meminta untuk dicarikan ibunya karena ia ingin meminta maaf padanya.

Namun, karena rasa sakit hati yang begitu besar membuat sang ibu enggan untuk menjenguk anaknya. Tak berapa lama, Karta pun meninggal dan tidak ada yang mau memandikannya hingga akhirnya dibayarlah pemandi jenazah.

Saat Karta meninggal, ada salah seorang yang meninggal juga sehingga di makam itu ada dua galian. Setelah Karta dimakamkan, ternyata liang lahat yang ditempatinya adalah milik orang lain dan makam Karta pun terpaksa digali kembali. Setelah terlihat mayat Karta, sungguh mengejutkan. Dengan waktu yang tidak begitu lama, mayat Karta sudah berubah warna dan bentuk seperti hangus karena terkena azab. Demikian kisah anak durhaka yang langsung diazab di dunia.

SHARE ARTIKEL