Sungguh Mulia, Aksi Sosial Pasangan Suami Istri yang Membuatkan Kostum Hallowen Untuk Penyandang DIsabilitas

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 02 Nov 2016

Sungguh Mulia, Aksi Sosial Pasangan Suami Istri yang Membuatkan Kostum Hallowen Untuk Penyandang DIsabilitas

Halloween bagi sebagian orang di dunia, menjadi waktu untuk menunjukkan kreativitas dengan membuat kostum-kostum unik.

Salah satunya adalah yang dilakukan pasangan suami istri dari Amerika Serikat, yang membuat kostum Halloween dan mengubah kursi roda mereka menjadi kendaraan Halloween yang menarik.

BACA JUGA : Waspada Terhadap Kanker, Indikasi Bisa Dari Radang Tenggorokan yang berkepanjangan

Dilansir Metro, pasangan Ryan dan Lana Weimer lewat perusahaan mereka bernama Magic Wheelchair, membuat desain 3D kostum Halloween dibantu oleh sejumlah relawan.

Mereka menghabiskan 120 jam untuk membuat masing-masing kostum dan menghabiskan biaya sekitar Rp 26-52 juta.

Pasangan ini tergerak membuat kostum bagi anak disabilitas karena terinspirasi dari tiga buah hati mereka yang menderita Spinal Muscular Atrphy (SMA), penyakit degeneratif yang menyebabkan otot mereka melemah dan harus menggunakan kursi roda.

Ryan pertama kali membuat kostum untuk salah satu putranya di tahun 2008, saat putranya itu meminta untuk dibuatkan kostum bajak laut.

"Saya menyadari, Keaton menggunakan kursi roda ini untuk berkeliling, karena setiap bajak laut butuh kapal, jadi kenapa tidak membuatnya di kursi rodanya," ujar Ryan dalam situsnya.

Ryan melanjutkan, meski dia harus mengulang sekali atau dua kali, tapi akhirnya dia bisa membangun kapal bajak laut yang cukup luar biasa untuk Keaton bisa berlayar.

"Sekarang, setiap tahun saya bisa mengungkapkan pertanyaan, 'Kamu ingin jadi apa di Halloween ini, Keaton?' Saya pun selalu tidak sabar dengan tantangan dari jawaban yang keluar. Proyek ini selalu menyenangkan, membuat frustasi, mengecilkan hati, dan terkadang menyakitkan, dan (istri saya menambahkan) mahal," lanjut Ryan.

Ryan, kemudian mulai menerima permintaan dari orangtuanya lainnya dari seluruh dunia. Di tahun 2015, pasangan tersebut memutuskan untuk mewujudkan permintaan itu dan mulai membangun organisasi nirlaba mereka.

Pasangan ini mengumpulkan dana untuk membuat karya mereka melalui donasi, dan setiap tahun, anak-anak diminta mengirimkan video pendek yang menjelaskan kenapa mereka pantas mendapat kostum dan mereka ingin menjadi apa.

SHARE ARTIKEL