Sebaiknya Anda Jangan Pernah Mengambil Struk di ATM, Jika Tidak Ingin Terkena Dampak Mengerikan Ini!

Penulis Penulis | Ditayangkan 21 Nov 2016

Sebuah penelitian menyatakan jika ternyata struk yang sering kita terima ketika mengambil uang di anjungan tunai mandiri, ATM mengandung racun yang berbahaya, seperti yang dilansir dailymail.

Sebaiknya Anda Jangan Pernah Mengambil Struk di ATM, Jika Tidak Ingin Terkena Dampak Mengerikan Ini!

Sebuah penelitian bahwa orang yang memegang struk yang dicetak diatas kertas thermal secara  terus-menerus selama dua jam, tampa menggunakan sarung tangan, berpotensi mengalami peningkatan konsentrasi Bisphenol A (BPA) pada urine.

Sementara itu, mereka yang memakai sarung tangan saat memegang kertas struk tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

BPA sendiri merupakan bahan pembuatan plastik bening yang dipakai untuk membuat botol bayi dan lapisan makanan kaleng.

Jangan Lewatkan : Video Seorang Gadis di Pinrang Dianiaya Tersebar Luas di Medsos

BPA inilah yang juga digunakan sebagai bahan pembuat kertas pada struk ATM, supermarket, dan pom bensin.

Paparan BPA ini ternyata bisa berakibat buruk pada kesehatan kita.
BPA diketahui dapat mempengaruhi fungsi reproduksi pada orang dewasa dan perkembangan otak pada anak-anak.

Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan oleh JAMA, struk yang sering kita terima di ATM ini sangat sensitif terhadap panas.

Akibatnya racun yang terdapat pada struk tersebut dapat dengan mudah berpindah ke kulit sesaat setelah kita mengambil struk.

Dokter Shelley Ehrlich, dari dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat beserta rekan-rekannya, telah meneliti efek racun dari kertas struk pada tingkat BPA di urine kita.

Baca Juga : Gadis Ini Lupa Cabut Charger iPhone, Hal Mengerikan Inipun Terjadi

Shelley dan timnya merekrut 24 relawan yang memberikan sampel urine mereka sebelum dan sesudah memegang kertas struk, dengan atau tanpa sarung tangan.

Seperti yang dilansir solo.tribunnewss.com Struk tersebut dicetak di atas kertas thermal dan dipegang terus-menerus selama dua jam.
Hasilnya pun sangat mengejutkan.

Pada awal percobaan, sampel urine terdeteksi hanya mengandung BPA pada tingkat 83 persen.
Angka tersebut meningkat tajam menjadi 100 persen setelah para relawan diminta untuk memegang kertas struk terus menerus selama dua jam tanpa sarung tangan.

Temuan ini tentu menjadi hal yang harus diperhatikan terutama bagi orang-orang yang harus terus bekerja dengan kertas-kertas struk tersebut, petugas kasir misalnya.

Petugas kasir di supermarket atau pom bensin harus terus berinteraksi dengan kertas beracun tersebut selama 40 jam atau lebih setiap minggunya.

Untuk itu Shelley berjanji akan terus melakukan penelitian ini, demi bisa mengetahui apa yang harus dilakukan oleh orang-orang tersebut. 
SHARE ARTIKEL