SALUT! Nelayan Ini Selamatkan 300 Etnis Rohingya yang Terdampar Tanpa Pamrih

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Nov 2016
SALUT! Nelayan Ini Selamatkan 300 Etnis Rohingya yang Terdampar Tanpa Pamrih
Yusuf dan Syed Ikhlas

Untuk berguna bagi orang lain tak harus menjadi orang kaya yang punya kelebihan materi, ataupun pejabat yang bisa menggerakkan massa ataupun militer.

Sekali lagi keterbatasan tak harus jadi penghambat bagi seseorang untuk mendayagunakan hidupnya untuk orang lain.

Termasuk bagi nelayan asal Langsa, Aceh ini. Meskipun hanya nelayan biasa, tanpa pamrih ia menolong ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di lautan.

Dilansir inspiradata, pahlawan itu bernama Yusuf, seorang nelayan dari Kota Langsa—sebuah kota yang terletak ±  400 km dari Banda Aceh.  Kisah heroik Yusuf sendiri, diungkap oleh lonelyorphans.org—sebuah lembaga amal asal Inggris—yang pada waktu itu melakukan kunjungan ke Indonesia guna memberikan bantuan bagi pengungsi Rohingya.

Baca Juga : Heboh Petisi Cabut Nobel Perdamaian Untuk Aung San Suu Kyi, Karena Etnis Rohingya Banyak Dibunuh

Syed Ikhlas, salah satu aktivis lonelyorphans, menyatakan bahwa Yusuf merupakan seorang pahlawan sejati. Betapa tidak, Yusuf hanyalah seorang nelayan miskin. Ia tinggal di lepas pantai Langsa.

Ketika radio pemerintah setempat mengabarkan ada ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di lautan selama 7 jam lamanya, Yusuf tak banyak berpikir untuk menolong mereka. Meskipun hanya memiliki perahu kecil, dengan kapasitas penumpang 48 orang, Yusuf berhasil menyelamatkan lebih dari 300 orang pengungsi Rohingya.

SALUT! Nelayan Ini Selamatkan 300 Etnis Rohingya yang Terdampar Tanpa Pamrih

Dengan menempuh perjalanan selama 14 jam, Yusuf tak kenal lelah membantu para pengungsi Rohingya. Ia bolak-balik sebanyak 7 kali untuk menyelamatkan 300 pengungsi Rohingya itu.

“Ada begitu banyak orang terdampar di lautan, saya mengetahui hal itu dari pihak berwenang lalu berinisiatif untuk menolong mereka. Penyelamatan itu dilakukan sebanyak 7 kali secara bolak-balik, dan memakan waktu hampir  14 jam lamanya,” kata Yusuf kepada Syed Ikhlas, sebagaimana dikutip dari Ilmfeed.

Ketika ditanya mengapa ia berinisiatif melakukan hal itu, Yusuf berujar bahwa setiap orang harus saling membantu.

“Aku harus membantu mereka, ada aturan di lautan lepas yang menyiratkan bahwa setiap orang harus saling membantu, terlepas dari mana mereka berasal,” kata Yusuf.

Syed Ikhlas mengatakan Yusuf adalah orang yang rendah hati, ia tidak mencari pengakuan atas usahanya. Upayanya dilakukan semata hanya untuk Allah.

Baca Juga : Pemerintah Myanmar Dapat Diseret ke Mahkamah Pidana Internasional Karena Lakukan Genosida

Namun, beberapa minggu selepas upaya heroik Yusuf menyelamatkan pengungsi Rohingya, air pasang dari laut telah membuat perahunya tenggelam. Sumber mata pencaharian Yusuf telah hilang, dan ia tak mampu untuk membeli perahu baru.

Yusuf memerlukan sekitar £ 7.500 untuk perahu baru yang dilengkapi dengan GPS. Jika Anda tergerak untuk membantu Yusuf, silakan klik di sini. Dana tambahan yang terkumpul, akan disalurkan untuk membantu sebuah kamp pengungsi Rohingya.

SHARE ARTIKEL