"Mama Jahat!!" Terlihat Anak Menampar Mamanya `Plak`

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Nov 2016



Sebuah video yang diunggah oleh akun facebook Jeklin Christin Lepar viral hingga dibagikan hampir 2900 kali pada saat berita ini dimuat.

Terlihat 6 anak berseragam SD dalam video itu. Terdengar jelas layaknya sinetron yang di gemari ibu-ibu.

"Mama jahat!!" *tampar*
"Mama jahat!!" *tampar*


Begitu sedikit kutipan dari caption akun Jeklin saat mengunggah serta video itu.

Baca Juga: Salahkan Lingkungan, Padahal Beberapa Kesalahan Orangtua ini Bikin Anak Nakal

Anak - anak berseragam merah putih ini melakukan adegan drama dan langsung menuju konflik. Terlihat ada yang berperan menjadi mama dan ada yang berperan menjadi anak. Si anak terlihat menampar ibunya.

Begini caption lengkap yang diunggah Jeklin,

"Mama jahat!!" *tampar*
"Mama jahat!!" *tampar*
!@$@^#&$**/ *tampar terus*
"Eh ada orang..ada orang" *bubar*
Wkwkwwk
Lumayan nonton adegan sinetron live siang2 gini..๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Video berikut ini telah dikomentari banyak netizen,



Lien Pangau lagi syuting :v
btw tu anak cowok menang banyak

Dwi Sari Oktavia Hutagaol Kirain benerann. Sekalinya akting doang tuh bocah2mahhaha

Vanda Yunita Tampi Wkwk ftv terbaru

Efek anak di ajak nonton sinetron ibunya.

Sinetron sekarang ini hampir memenuhi setiap layar kaca. Bahkan sekarang ditayangkan di jam jam kumpul keluarga sehingga anak anak ikt melihat. Tontonan televisi yang tidak pas untuk anak anak, akan berpengaruh pada pola pikir dan psikologis anak anak. Sehingga secara tidak langsung, kita sebagai orang tua juga turut menyumbang efek dampak negatif sinetron terhadap anak anak.

Televisi merupakan salah satu media hiburan yang paling mudah ditemukan, pasalnya hampir setiap rumah mempunyai minimal satu TV, dimana anak anak menjadikan televisi ini sebagai sarana hiburan saat sedang tidak ada kegiatan.

Baca Juga: Mengerikan! Terekam Video Detik-Detik Siswa SMP yang Tewas Terlindas Truk

Dimana tontonan yang ada di televisi secara tidak langsung berdampak pada psikologisnya. Hal ini karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan juga tontonan TV yang tidak sesuai dengan usianya. Memang tidak akan langsung terlihat dampaknya pada buah hati, namun lambat laun ini akan mempengaruhi perkembangannya, baik secara fisik, perilaku dan juga pemikiran dan sering kali orang tua terlambat mengetahuinya sehingga sudah membuat anak diluar kendali.

Berikut beberapa dampak negatif dari anak yang suka melihat sinetron, dikutip dari wartamedika.com,

Ada beberapa hal negatif yang terjadi pada anak anak yang suka melihat sinetron, dimana ini memang sering kali tidak cepat di tanggapi oleh para orang tua dan membuat tingkah laku mengalami perubahan bahkan mengarah pada kenakalan yang tidak wajar di usianya :

1. Perubahan perilaku pada anak

Jika Bunda melihat sesuatu yang janggal dan tidak terlihat biasanya pada anak, apalagi untuk usia di bawah 10 tahun sebaiknya untuk tidak tinggal diam dan menganggap ini sesuatu yang normal.

Pasalnya anak usia tersebut akan sering mencontoh apa saja yang sedang terjadi di sekitarnya, tanpa mengetahui baik dan buruknya. Misalkan, mulai bertindak tidak wajar dari usianya, mulai dari membantah perkataan orang tua, sering kali berteriak jika marah hingga melemparkan benda saat apa permintaanya tidak dipenuhi. Hal ini harus segara ambil tindakan, sebelum menjadi sebuah kebiasaan buruk.

2. Sifat alami anak mulai berubah

Menanamkan hal baik tentu Bunda lakukan sejak dini, karena memang kebiasaan baik akan sulit sekali melekat pada diri anak anak. Tetapi karena kebanyakan nonton sinetron, Bunda akan melihat hal buruk mulai muncul pada diri anak anak yang sebelumnya tidak ada.

3. Sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain

Anak anak normalnya akan lebih suka bermain dari pada menonton televisi, karena memang usia pertumbuhan akan lebih baik untuk banyak gerak. Namun jika sudah kebanyakan nonton TV, terlebih sinetron Bunda akan melihat anak anak lebih malas bergerak, sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih sensitif pada orang baru. Ini adalah sebuah dampak buruk yang sangat berpengaruh dengan pertumbuhannya.

4. Anak anak mempunyai gaya lebih tua dari usianya

Cara berpakaian seseorang akan memperlihatkan sifat dan sikapnya, tetapi untuk anak anak yang kebanyakan nonton sinetron sering kali lebih suka dengan pakaian yang lebih tua. Misalkan dengan perhiasan dan pakaian terbuka karena menganggap ini bagus, padahal hal tersebut tidak akan sesuai untuk usianya.

Masih banyak lagi hal buruk yang bisa terjadi pada anak anak karena pengaruh dari kebanyakan nonton sinetron. Menonton acara televisi boleh saja, namun sebaiknya lihat dahulu acaranya, dampingi anak anak dan juga batasi berapa lama mereka boleh menyaksikan tontonan pada televisi, agar tidak ada hal buruk yang di dapatkan dan melekat pada diri anak anak.

Kemudian bagaimana mengatasinya?

Berikut ini tips cara meminimalisir dampak negatif sinetron bagi anak-anak:

1. Dampingi anak saat menonton televisi, jika tontonan tersebut terdapat simbol BO
2. Pilihlah channel televisi yang diperuntukkan untuk anak-anak
3. Jangan berikan televisi pribadi di kamar anak anda
4. Lebih ajaklah anak-anak bermain di luar ketimbang menonton TV
5. Jadwalkan jam menonton tv kepada anak-anak
6. Seleksi channel televisi, bila televisi tontonannya tidak mendidik , hapus channel televisi tersebut
7. Berikan berbagai hal yang memotivasi hal baik untuk anak agar tidak mengikuti adegan-adegan di TV

Tentu Bunda sebagai orang tua akan melakukan segala hal yang terbaik, dimana kini banyak dari orangtua yang lebih memilih bekerja keduanya dan meninggalkan anak anak di bawah pengawasan pembantu, orang tua bahkan hanya dengan kerabat dekat sehingga pengawasan anak menjadi kurang.

Ini memang tidak bisa salahkan, karena setiap orang pasti punya kesibukan masing masing, namun bukan hal yang baik untuk membiarkan anak anak berlama di depan layar TV menyaksikan serial sinetron, dimana ini bukan tontonan seusianya, hal ini dilakukan banyak orang agar anak menjadi diam dan tenang, padahal ini akan merusak pikiran mereka cepat atau lambat.

Jadi sebelum terlambat lebih baik untuk memberikan yang terbaik buat anak mulai sekarang.
SHARE ARTIKEL