Habib Rizieq "Sikap Presiden tidak menemui pendemo 411, menjadi sikap yang tidak terpuji"

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Nov 2016
Habib Rizieq
Habib Rizieq

Sudah terdapat kejelasan atas tujuan dari aksi bela Al Qur'an pada 4 November 2016 lalu atau yang lebih dikenal dengan aksi 411, yaitu ditetapkanya Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi tersangka atas kasus penistaan agama.

Namun tetap menjadi bahasan yang memerlukan penggalian lebih dalam. Seperti yang dilakukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI datang menyambangi Kompleks Parlemen, Kamis (17/11/2016).

Baca Juga : Kisah Penghina Al-Quran yang Dihukum Mati di Masa Rasulullah

Dalam kesempatan tersebut, GNPF yang dipimpin Habib Rizieq menyampaikan berbagai persoalan kepada pimpinan DPR setelah pelaksanaan aksi demonstrasi 4 November 2016 lalu.

"Yang ingin kami sampaikan adalah berkaitan dengan sikap Presiden tidak bersedia datang menemui masyarakat, menjadi sikap yang tidak terpuji," kata Rizieq, Kamis (17/11/2016).
Rizieq menuturkan, sikap aparat keamanan dalam mengamankan aksi 411 harus mendapat perhatian. Pasalnya menurut Rizieq, aparat lebih mengedepankan sikap represif dalam mengamankan aksi 411.

"‎Kami minta DPR RI Menjalankan fungsinya, menyelidiki kasus 411. Kenapa polisi masih terus menembak saat aksi unjuk rasa, padahal seharusnya menembak ke arah atas tidak langsung," tutur Rizieq.
‎Masih kata Rizieq, pihaknya juga mendorong agar DPR melindungi Buni Yani yakni orang yang dilaporkan ke kepolisian karena mengupload video pidato Ahok di Pulau Seribu. Rizieq meminta agar Buni Yani tidak dijadikan kambing hitam atas kasus penistaan agama.

"Kami meminta kepada DPR untuk melindungi Buni Yani. Buni Yani jangan dijadikan kambing hitam," tandas Rizieq.

SHARE ARTIKEL