‘Gue bukan sok suci, gue pun banyak dosa, oleh karena itu gue berusaha semampu gue untuk berbuat yg terbaik.’

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 08 Nov 2016
‘Gue bukan sok suci, gue pun banyak dosa, oleh karena itu gue berusaha semampu gue untuk berbuat yg terbaik.’
Demo 4 November 2016

Demo 4 November perihal aksi bela Al Qur'an ini di mata umat muslim berbeda-beda. Ada berbagai pendapat yang berbeda tentang hal ini.

Namun pada dasarnya semua tetap mengutamakan kesucian isi dari Al Qur'an, meskipun ada yang setuju atau tidak dengan aksi turun ke jalan tersebut.

Hal ini juga mengakibatkan banyak pihak yang mungkin memandang aksi 4 November kemarin sebagai aksi yang memalukan. Selain itu, tak sedikit pihak yang berpikir bahwa aksi kemarin hanya akan mencoreng nama Islam.

Namun, beda halnya dengan pemuda yang satu ini. Ia justru menjadikan aksi 4 November itu sebagai bahan renungan bagi kita semua. Menurutnya, sebagai seorang muslim kita wajib membela Al-Qur’an dan semua kepentingan umat Islam. Berikut ini kisah penyadaran yang dialami dan dirasakan oleh salah seorang peserta Aksi Bela Islam 4 November kemarin.

Baca Juga : Muhtadin, Pria 23 Tahun ini Kuras Tabungan untuk Nikah Demi Ikut Aksi 4 November

Berhari2 ikhtiar, dan pilihan gue untuk berpartisipasi dalam Aksi Damai 4 November gak luntur. Dari awal sudah niat baik dan gak tergoyahkan untuk tetap hadir. Gue murni keinginan sendiri. Gak ikut organisasi manapun. 

Belakangan ini gue mikir, kok gue rela keluarin duit banyak buat nonton konser ini itu, rave party sana sini, rela antri puluhan jam cm buat beli tiket konser, tapi ketika banyak umat muslim seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta kenapa gue mesti diem di rumah?

Gue belum pernah umroh or haji, gue mau ngerasain rasanya berkumpul sama ribuan saudara seagama di satu tempat menyerukan nama Allah SWT, berdoa bersama meminta kebaikan untuk Bangsa ini. Sesederhana itu.

Berangkat sendiri naik gojek dari rumah ke stasiun pondok cina, lanjut kereta ke juanda dan jalan kaki ke Istiqlal. Alhamdulillah, sampe stasiun banyak yg punya niat sama kaya gue. So I'm not alone :) Gue kesana mau ngebantu sebisa gue, salah satunya gue bawa plastik bag banyak buat angkut sampah disana. Gue mau bantu sebisa gue, semampu gue. Gue gak berharap apa apa, gak mikir apa apa. Semua ikhlas lilahita'ala. 

Banyak yg mempertanyakan perihal ini ke gue. Banyak yg sebelah mata sama tujuan gue ini. Gue cm bisa senyum aja. Gue bukan sok suci, gue pun banyak dosa, oleh karena itu gue berusaha semampu gue untuk berbuat yg terbaik.

Karena gue sadar, Allah dan Al-Qur'an tidak butuh gue namun gue yg butuh Allah dan Al-Qur'an. Semoga apa yg gue lakuin ini bisa menjadi ladang amal buat diri gue nanti. In Sya Allah.

Ini captin asli dari instagram @fabimanjoe

Berhari2 ikhtiar, dan pilihan gue untuk berpartisipasi dalam Aksi Damai 4 November gak luntur. Dari awal sudah niat baik dan gak tergoyahkan untuk tetap hadir. Gue murni keinginan sendiri. Gak ikut organisasi manapun. Belakangan ini gue mikir, kok gue rela keluarin duit banyak buat nonton konser ini itu, rave party sana sini, rela antri puluhan jam cm buat beli tiket konser, tapi ketika banyak umat muslim seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta kenapa gue mesti diem di rumah? Gue belum pernah umroh or haji, gue mau ngerasain rasanya berkumpul sama ribuan saudara seagama di satu tempat menyerukan nama Allah SWT, berdoa bersama meminta kebaikan untuk Bangsa ini. Sesederhana itu. Berangkat sendiri naik gojek dari rumah ke stasiun pondok cina, lanjut kereta ke juanda dan jalan kaki ke Istiqlal. Alhamdulillah, sampe stasiun banyak yg punya niat sama kaya gue. So I'm not alone :) Gue kesana mau ngebantu sebisa gue, salah satunya gue bawa plastik bag banyak buat angkut sampah disana. Gue mau bantu sebisa gue, semampu gue. Gue gak berharap apa apa, gak mikir apa apa. Semua ikhlas lilahita'ala. Banyak yg mempertanyakan perihal ini ke gue. Banyak yg sebelah mata sama tujuan gue ini. Gue cm bisa senyum aja. Gue bukan sok suci, gue pun banyak dosa, oleh karena itu gue berusaha semampu gue untuk berbuat yg terbaik. Karena gue sadar, Allah dan Al-Qur'an tidak butuh gue namun gue yg butuh Allah dan Al-Qur'an. Semoga apa yg gue lakuin ini bisa menjadi ladang amal buat diri gue nanti. In Sya Allah.
Foto kiriman Fabi Abimanjoe (@fabimanjoe) pada
SHARE ARTIKEL