Fenomena Sejarah Banjir Bandang di Kota Bandung, Siapa yang Patut Disalahkan?

Penulis Unknown | Ditayangkan 29 Nov 2016
Fenomena Sejarah Banjir Bandang di Kota Bandung, Siapa yang Patut Disalahkan?

Fenomena banjir di Bandung Selatan yang terjadi akibat luapan sungai Citarum dan anak sungainya, seperti menjadi hal rutin. Tak mengherankan, karena memang sesungguhnya fenomena banjir tahunan ini sudah terjadi sejak awal abad 19. Sedikit yang tahu jika sebenarnya ibukota Bandung dulu berada di daerah Krapyak (Dayeuhkolot sekarang-red), oleh sebab kerap terendam banjir maka Bupati Bandung ketika itu, R. A Wiranatakusumah II, tahun 1810 memindahkan ibukota kabupaten ke wilayah Bandung tengah, yang bertahan hingga saat ini.

Baca juga : Awalnya Hanya Gatal, Setelah Dicabut Ternyata Benda Ini Bersarang Di Kepala Plontos Pria Ini!

Kalau dulu saat banjir warga masih sempat mengemasi dan menyelamatkan harta bendanya karena air banjir datang secara perlahan, kini air datang tiba-tiba dan menyapu desa dalam sekejap. Hal ini mengakibatkan beberapa rumah rusak berat bahkan sebagian besar bangunan rumah ikut terbawa air.

Seperti halnya pada video berikut ini. Harta dan benda berharga bukan lagi menjadi prioritas utama karena warga sibuk menyelamatkan diri. Berikut cuplikannya.


Baca juga : Gusi Berdarah Saat Menggosok Gigi, Kenapa Ya? Ketahui Penyebabnya Disini!

Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk yang memberikan beban berlebihan terhadap daya dukung lingkungan, semakin diperparah dengan kurang bijaknya perilaku manusia di dalam mengelola sumber daya alam seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah rumah tangga, peternakan, industri, serta penyalahgunaan tata ruang. Jika sudah begini, siapa yang akan disalahkan?
SHARE ARTIKEL