Duterte: "Jika ISIS Berani Menjarah Filipina, Lupakan HAM! Ingat, Mereka Sama Sekali Tidak... "

Penulis Unknown | Ditayangkan 16 Nov 2016
ISIS memang menjadi teroris yang cukup berbahaya. Banyak Negara-negara yang sudah menjadi korbannya, bahkan Indonesia sekalipun. Melihat hal itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte juga was was untuk keamanan negaranya.

Duterte:

BACA JUGA: Bukan Hanya Thailand, Kini Indonesia Juga Mengadakan Kontes Waria Walaupun Secara "Rahasia"

Ada Potensi, dimana mereka kembali ke Negara asal dan berulah disana. Menurut Duterte, Jika itu terjadi di Filipina, dia tidak segan-segan mengorbankan aspek hak asasi manusia (HAM) untuk keselamatan rakyatnya.

Dikutip dari Indozone, Duterte, Senin (14/11/2016) kemarin, di Manila, menyebut, Provinsi Mindanao, Filipina selatan, sudah menjadi sarang pemberontakan dan bandit. Dia khawatir dengan ancaman terorisme dan perusuh yang masuk, maka mereka bisa memanfaatkan rasa tidak aman yang tercipta di tengah warga.

"Setelah teroris dari Timur Tengah, yang terusir dari kawasan itu. Mereka akan mengembara ke tempat lain, dan akan datang ke sini dan kita harus menyiapkan diri untuk itu," kata Duterte saat berpidato di hadapan lembaga penegak hukum.

"Ingat, mereka tidak memiliki sedikit pun penghargaan pada hak asasi manusia, percayalah. Saya tidak akan membiarkan rakyat saya dibunuh demi hak asasi manusia, itu omong kosong," kata dia seperti dikutip dari kantor berita Antara.

HAM menjadi topik peka bagi Duterte, yang rutin menyampaikan kemarahan pada aktivis dan pemerintah barat, menyusul kebijakan perang terhadap narkoba dan tingginya angka kematian di Filipina.

Warga asli Mindanao dan Wali Kota Davao selama 22 tahun ini mengatakan, ada pemberontakan sangat kuat di wilayah itu yang dilakukan oleh Abu Sayyaf yang hampir melakukan penyanderaan setiap hari.

Kini Pemerintah dan militer disana masih mencoba untuk memusnahkan kelompok mereka. Walaupun begitu, penculikan dan pembajakan masih terus berlanjut. Duterte dmengatakan, Filipina, Indonesia dan Malaysia bekerja sama untuk menjatuhkan teroris dari kawasan mereka
SHARE ARTIKEL