Cara Laporkan Berita "Hoax" di Facebook, Google, dan Twitter
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Nov 2016
Jangan asal sebar berita sebelum tahu betul kebenaranya
Dengan diresmikanya Revisi UU ITE yang baru per 28 November kemarin. Maka untuk tetap lebih waspada dan berhati-hati kita harus jeli melihat dan menerima informasi.
Alih-alih mengingatkan saudara-saudara kita agar tak dimanfaatkan oknum tertentu yang membuat berita - berita palsu. Maka berbagai media sosial memberikan feature pelaporan berita palsu atau yang sering disebut dengan "hoax" yang dapat kita manfaatkan sebagai pelaporan agar berita ini tak menyebar.
Mengutip kompas tekno, berita-berita palsu ini muncul utamanya di Facebook, Google, dan Twitter - yang masing-masing platform memiliki sistem tersendiri yang memungkinkan pengguna melaporkan berita palsu. Satu platform lebih bagus dibanding yang lain, sementara beberapa bahkan tak memiliki sistem itu.
Sebelum Anda melaporkan berita palsu itu, Anda harus terlebih dahulu bertanya pada diri Anda: apakah saya yakin berita ini palsu atau hoax? Apakah berita itu sudah dilaporkan juga oleh sumber berita yang lain? Apakah bukti-buktinya meyakinkan?
Jika Anda yakin, inilah bagaimana cara melaporkan berita palsu itu di media sosial. Kita ambil contoh sebuah unggahan tentang pemilu Amerika Serikat.

Menu Report Post
Jika Anda tidak yakin dengan berita ini, klik tanda panah ke bawah yang ada di sebelah kanan atas (terlihat di lingkaran merah) dan pilih "report post" atau jika Anda dalam pengaturan berbahasa Indonesia, Anda bisa pilih 'laporkan kiriman'.
Setelah itu Anda akan ditanya, "Apa yang terjadi?" Di sini, Anda diminta memilih alasan mengapa Anda melaporkan unggahan itu. Jawaban terbaik, adalah yang kedua yaitu, "menurut saya ini tidak seharusnya ada di Facebook."

Kemudian pilih, "Menurut saya ini tidak seharusnya ada di Facebook."
Jelaskan lebih rinci dalam jendela selanjutnya. Pilihlah opsi, "ini adalah kabar berita salah" atau dalam bahasa Inggris pilihlah, "It's a false news story."

Terakhir, pilih "Ini adalah kabar berita salah."
Satu hal lagi, kami merekomendasikan Anda melakukan semua opsi ini. Blokir, sembunyikan semua unggahan dari akun tersebut, dan berbagai opsi lainnya.
Kepala eksekutif Google Sundar Pichai mengatakan 'berita palsu' tidak boleh didistribusikan, dan kami setuju.
Bayangkan apa yang kami rasakan ketika mencari berita tentang 'pengunjuk rasa bayaran' atau 'paid protesters' di Google... dan menemukan salah satu tautannya.

Google bisa saja menyajikan link berita palsu
Ini adalah situs yang sama yang berpura-pura menjadi ABC News, yang kami tampilkan di atas.
"Pengunjuk rasa Trump bersaksi: kami dibayar US$3.500 untuk...." begitu judul yang tertera dalam hasil pencarian.
Jika Anda ingin memberi tahu Google, Anda harus pergi ke paling bawah laman dan mengklik 'feedback'.

Tombol Feedback di Google
Beri keterangan yang jelas dan masukan tautan yang Anda laporkan.
Misalnya, tulis bahwa, "Hasil pencarian paling atas adalah situs berita palsu dan isinya tidak benar."

Tuliskan alasan bahwa berita tersebut hoax
Jangan lupa melakukan 'screenshot' dan mereka bahkan meminta Anda menunjukan mana kalimat-kalimat yang tidak benar.
Anda harus mengklik simbol tiga titik di bawah kanan dan pilih 'report tweet' atau 'laporkan kicauan'.

Tombol Report Tweet
Melihat opsinya, memang tak ada yang cocok. Menyebutnya sebagai spam tidak cocok. Berita palsu memang berbahaya, tetapi tampak tak tepat untuk memilih opsi ketiga. Jadi kami menyarankan Anda untuk mengklik opsi pertama (spam) atau opsi saya tidak tertarik (I am not interested).
Tidak ada opsi yang langsung menyatakan 'ini berita palsu'. Jadi lebih baik pilih untuk melaporkannya sebagai 'spam'.
Atau lebih lengkap bisa kunjungi help center instagram.