Akun Penyebar Foto `Miras` di Pertemuan Ahok dan Tito Jadi Bahan Tertawaan

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Nov 2016
Akun Penyebar Foto `Miras` di Pertemuan Ahok dan Tito Jadi Bahan Tertawaan
Air mineral dikira miras

Semua hal dapat kita dapati di media sosial, dan bahkan dikatakan media sosial lebih update dan tajam ketimbang lini medi massa. Namun kekuranganya adalah, informasi di media sosial terkadang tak harus dipercaya begitu saja. Kita harus lebih cermat dan jangan mudah terpancing dengan info abal-abal sehingga bisa membuat panas situasi.

Salah satu contohnya adalah unggahan foto oleh pemilik akun Jack di facebook pada 24 November lalu. Dalam foto terlihat Tito Karnavian belum jadi Kapolri, masih menyandang dua bintang (Irjen), Basuki T Purnama dan politisi PDIP Maruarar Sirait.

Tak ada info detail kapan foto itu diambil. Jack menyoroti bukan soal pertemuannya, tetapi botol minuman warna hijau berada di atas meja.

"Biar foto yg berbicara atas ketidakadilan yg terjadi di indonesia. acara minum2 MIRAS bersama akibat sering gaul sama Ahok. hukum hanya tajam kebawah tumpul keatas."

Sampai saat ini unggahan tersebut sudah 3.841 dibagikan dan 1.300 lebih yang berkomentar. Mereka coba meluruskan jika botol itu bukan lah minuman keras.

"Air mineral merk Equil dibilang miras? Hahahahahahaha Kurang piknik," tulis akun Saripah.

Botol hijau yang disebut Jack sebagai minuman keras itu jelas adalah Equil mineral water. Air putih yang dikemas dalam botol kaca premium berwarna hijau.

Baca Juga: Ramai di Medsos, Botol Air Mineral Dikira Miras

Equil memang tak dijual di toko-toko kelontong. Air mineral ini kerap disajikan di meja restoran fine dining, hotel berbintang, hingga meja Istana Negara saat rapat kabinet.

Tanpa tahu soal air minum ini akun Jack asal saja main tuduh. Tak heran langsung dibully.

"Enggak perlu dijelasin ya, nalar sendiri aja," kata Arsyad Maulana Rahmat.
"Mohon dihapus dong postingan seperti ini," saran Mutiara Dewata.

Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Berhati-hatilah dalam menyimpulkan suatu hal tanpa adanya informasi yang kuat.

SHARE ARTIKEL