"Saya Tidak Melotot ke Ulama, Beginilah Wajah Saya" Ujar Nusron kepada Ustadz Yusuf Mansur
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 12 Oct 2016Dalam acara di sebuah stasiun televisi Selasa (11/10/16)malam, pendukung Gubernur pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Nusron Wahid mengkritik keputusan MUI terhadap Ahok soal surat Al-Maidah.
Salah satu yang dikritik ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu adalah ihwal tabayun MUI terhadap Ahok. Menurut Nusron, Ahok telah menjelaskan maksud pidatonya di Kepulauan Seribu.
Baca Juga : Akhirnya Ahok Meminta Maaf Kepada Umat Muslim
Kritikan Nusron dan gaya bicaranya di depan ulama MUI memicu perbincangan hangat di lini masa. Ustaz Yusuf Mansyur bahkan mendoakan agar Nusron tidak bersikap arogan dan menghargai ulama.
Nusron Wahid merespons pernyataan ustadz Yusuf Mansur yang mengingatkan agar anak Indonesia tidak bersikap kurang ajar terhadap ulama. Nusron menuturkan dirinya tak pernah melotot kepada para ulama, namun memang begitu gayanya dalam berdiskusi.
"Maturnuwun ustadz Yusuf Mansur. Saya tidak melotot-melotot kepada ulama. Kalau saya ngomong ya memang begini. Saya menghormati ulama, ilmu dan kealiman," kata Nusron dikutip dari detikcom, Rabu (12/10/2016).
"Saya selalu tawadhu dengan para kyai, ulama, dan guru-guru. Apalagi kyai dan guru yang telah memberikan sanad dan ijazah ilmu kepada saya. Apa yang saya katakan semua dari beliau-beliau," sambung Korbid Pemenangan Pemilu DPP Golkar ini.
Baca Juga : Akui Videonya Saat Nyabu, Anggota DPRD Padang Pariaman Bilang Nggak Kalau Itu Sabu
Nusron lantas menuturkan dirinya tak bermaksud melotot kepada ulama. Ia hanya mengungkapkan kemarahannya terhadap situasi saat ini, saat pernyataan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 jadi polemik.
"Tapi ya memang beginilah saya dilahirkan dengan wajah seperti ini. Kalau ngomong kelihatan melotot. Tidak ganteng seperti antum. Ya inilah saya memang marah melihat keadaan NKRI yang terganggu dengan pemahaman ayat yang sempit. Sebagaimana kyai dan guru-guru saya juga marah. Semoga antum mahfum. Sebagian kyai dan guru-guru saya juga marah Indonesia diganggu seperti ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan kesedihannya. Sambil bercucuran air mata, dia memohon agar anak-anak Indonesia tidak bersikap kurang ajar terhadap ulama. Yusuf mengungkapkan kesedihannya itu lewat akun Instagram-nya, yusufmansurnew, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (12/10/2016) pagi. Dia mengingatkan agar para anak Indonesia tak bertutur kata kasar.
Dikatakan Ustadz Yusuf, para ulama juga manusia yang tak terlepas dari dosa. Semua orang punya keburukan. Karena itu, anak-anak bangsa dimintanya untuk meniru hal-hal yang positif dari para ulama, sementara yang negatif jangan diikuti. Ustadz Yusuf mengungkapkan kesedihannya itu sambil bercucuran air mata.
Berikut pernyataan lengkap Ustadz Yusuf:
Bismillahirohmanirohim, kepada adik-adik saya, anak-anak Indonesia, para remaja. Jangan ya, jangan ditiru melotot-melotot ke ulama. Jangan, jangan ditiru. Sesalah-salahnya ulama itu sebenar-benarnya kita. Jangan ditiru, yang suka maki-maki orang, jangan ditiru, yang suka bilang orang bodoh, goblok, tolol, jangan ditiru ya nak, jangan ditiru ya nak, jangan ditiru, jangan.
Ustaz juga banyak kesalahannya, banyak dosanya. Niru ustaz juga yang baik-baik saja, yang buruk mah jangan ditiru. jangan. Enggak ada orang yang enggak punya keburukan. Semua orang punya keburukan.Ungkapan kesedihan Yusuf ini terkait dengan acara debat di sebuah televisi pada Selasa (11/10) malam soal Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam tayangan televisi tersebut, mantan Ketua Timses Ahok, Nusron Wahid, bicara lantang membela cagubnya.