"Pulanglah Kak," Ujar Akbar Faisal Menyuruh Lulusan Universitas Amerika yang Ngotot Bela Dimas Kanjeng

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 06 Oct 2016



Sebelumnya cuitan di twitter ini viral, politikus Akbar Faizal ini menyayangkan bahwa seorang yang bergelar doktor harus mundur dari kepengurusan MUI (Majelis Ulama Indonesia). Namun itulah yang dilakukan oleh Marwah Daud Ibrahim, demi membela Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang tersangkut kasus pembunuhan dan penipuan penggandaan uang, ia rela mundur dari MUI.

Begini bunyi cuitan yang dilontarkan Akbar Faisal lewat akun jejaring sosial Twitter, @akbarfaizal68,


Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najamuddin Ramly.
"Marwah Daud Ibrahim mengundurkan diri per 3 Oktober meski secara tertulis lewat pesan elektronik WhatsApp kami terima tanggal 4 Oktober. Nanti menyusul surat resmi," kata Najamuddin di Jakarta, Selasa (4/10/2016), dikutip dari tribunnews.

Baca Juga : Pengikut Masih Percaya, Meski Uang Asing Dimas Kanjeng yang Disimpan Diluar Akal Sehat, Ini Buktinya

Kabar mundurnya Marwah yang menjabat Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI membuat kaget sejumlah pihak, termasuk rekan politikus.

Membuat Akbar Faizal merasa sedih,


Hingga muncul cuitanya yang kedua yang meminta Marwah untuk pulang,

"Kak Marwah Daud Ibrahim, pulanglah kpd kami yg mencintaimu... pulanglah Kak," kicau ajun @akbarfaizal.

Marwah memilih Dimas Kanjeng
Pengunduran diri itu karena Marwah lebih memilih untuk membela Padepokan Dimas Kanjeng yang dipimpin Taat Pribadi.
Di MUI, Marwah Daud menjabat Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga.

"Marwah Daud Ibrahim mengundurkan diri per 3 Oktober meski secara tertulis lewat pesan elektronik WhatsApp kami terima tanggal 4 Oktober. Nanti menyusul surat resmi," kata Najamuddin di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Menurut dia, dengan pengunduran diri itu berarti MUI sudah tidak memiliki hubungan secara kelembagaan dengan Marwah.
Dia mengatakan tindakan dan keyakinan Marwah untuk tetap membela Padepokan Dimas Kanjeng itu bersifat pribadi. Najamuddin mengatakan pihaknya akan segera mengeluarkan fatwa setelah menerima hasil investigasi dari MUI Jawa Timur.

Secara pribadi, Najamuddin belum mengerti mengapa Marwah lebih memilih Yayasan Kanjeng Dimas dan mengundurkan diri dari MUI. Sebagai seorang berintelektual, organisatoris dan politisi, kata dia, seharusnya Marwah tidak mempercayai tindakan di luar logika yang menyimpang dari akidah Islam.

Baca Juga : Pengikut Dimas Kanjeng Ngotot, yang Ditangkap Polisi Bukan Dimas Tapi Jelmaanya

"Kenapa Marwah tertarik? Sebagai intelektual, Koordinator ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) dan peneliti, logikanya tidak masuk akal, bisa tertarik. Saya kira ini perbuatan sihir dan nujum, Marwah diperlihatkan trik-trik Kanjeng Dimas," katanya.

Taat Pribadi, pimpinan Pondok Dimas Kanjeng, menjadi tersangka pembunuhan terhadap mantan pengikutnya. Pria yang mengaku bisa menggandakan uang itu juga jadi tersangka penipuan.

Marwah Daud adalah mantan Asisten Peneliti Bank Dunia bergelar doktor lulusan The American University Washington DC, Amerika Serikat.

Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum ICMI. Tapi entah kenapa hal diluar dugaan ini terjadi. Semoga masalah ini cepat terselesaikan.
SHARE ARTIKEL