Ironis! DIbalik Harga Mainan China yang Harganya Murah, Terdapat Fakta Menyedihkan
Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Oct 2016 Setiap kali kita beli mainan, pasti sebagian besar mainan tersebut adalah made in China, kenapa? China merupakan eksportir mainan terbesar di dunia, karena 75% mainan yang dijual berasal dari China.

BACA JUGA: Foto Kekerasan yang Dialami Wanita Ini Jadi Viral, Polisi Tahan Kekasih
Mainan dari China juga banyak diminati karena harganya yang murah. Tapi siapa sangka, ada sebuah Ironi dibalik pembuatan mainan-mainan dari China tersebut.
Dikutip Wajibbaca dari Tribunnews, Seorang fotografer, Michael Wolf, menyaksikan realita pekerja yang memproduksi mainan massal di China dan menyebut proyeknya ini sebagai "The Real Toy Story" atau kisah nyata di balik pembuatan mainan.
Saat itu Wolf bekerja dengan tiga asisten selama 10 jam per hari. Ia melihat bagaimana para buruh bekerja selama tiga hari untuk mengambil foto.
Gaji para pekerjanya pun juga bisa dikatakan kecil, bayangkan saja 10 jam kerja perhari hanya digaji 3 juta perbulannya. Padahal pengeluaran di China begitu besar dan mahal.
![Ironis! DIbalik Harga Mainan China yang Harganya Murah, Terdapat Fakta Menyedihkan Ironis! DIbalik Harga Mainan China yang Harganya Murah, Terdapat Fakta Menyedihkan]()
Tak hanya itu saja, para pekerja disana hanya diberi waktu 30 menit istirahat tiap siftnya. Karena tidak adanya tempat yang memadai, beberapa pekerja terlihat tidur ditumpukkan boneka.
System kerja seperti itu sangat tidak manusiawi, lantaran sebagian banyak pekerjanya adalah seorang wanita dan tidak sedikit pula para gadis yang magang dari sekolahnya. Mereka juga tidak mengenakan pakaian khusus keselamatan, hanya mengenakan masker saja.
Pantas saja harganya murah, kasihan ya. Bersyukur kita hidup di Indonesia, yang lebih baik dalam hal pekerjaan daripada di China.

BACA JUGA: Foto Kekerasan yang Dialami Wanita Ini Jadi Viral, Polisi Tahan Kekasih
Mainan dari China juga banyak diminati karena harganya yang murah. Tapi siapa sangka, ada sebuah Ironi dibalik pembuatan mainan-mainan dari China tersebut.
Dikutip Wajibbaca dari Tribunnews, Seorang fotografer, Michael Wolf, menyaksikan realita pekerja yang memproduksi mainan massal di China dan menyebut proyeknya ini sebagai "The Real Toy Story" atau kisah nyata di balik pembuatan mainan.
Saat itu Wolf bekerja dengan tiga asisten selama 10 jam per hari. Ia melihat bagaimana para buruh bekerja selama tiga hari untuk mengambil foto.
Gaji para pekerjanya pun juga bisa dikatakan kecil, bayangkan saja 10 jam kerja perhari hanya digaji 3 juta perbulannya. Padahal pengeluaran di China begitu besar dan mahal.

Tak hanya itu saja, para pekerja disana hanya diberi waktu 30 menit istirahat tiap siftnya. Karena tidak adanya tempat yang memadai, beberapa pekerja terlihat tidur ditumpukkan boneka.
System kerja seperti itu sangat tidak manusiawi, lantaran sebagian banyak pekerjanya adalah seorang wanita dan tidak sedikit pula para gadis yang magang dari sekolahnya. Mereka juga tidak mengenakan pakaian khusus keselamatan, hanya mengenakan masker saja.
Pantas saja harganya murah, kasihan ya. Bersyukur kita hidup di Indonesia, yang lebih baik dalam hal pekerjaan daripada di China.