Terbongkar Pengiriman Buaya Hidup pakai JNE Tujuan Palembang-Malang

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Sep 2016
Terbongkar Pengiriman Buaya Hidup pakai JNE Tujuan Palembang-Malang

Semakin mudah transaksi jual beli saat ini menjadikan usaha diberbagai bidang lebih cepat dikembangkan. Tak hanya yang legal, berbagai tranksasi ilegal melalui media online baik itu media sosial maupun aplikasi-aplikasi online lainya makin marak saja. Semau pasti tau penjulan barang yang wajar, hingga transaksi "hubungan" mudah dilakukan.

Namun kali ini ada yang unik. Yaitu perdagangan hewan ilegal. Para sindikat bahkan nekat mengirim barang melalui jasa pengiriman. Tidak tanggung-tanggung, seekor buaya hidup mereka kirim memakai jasa pengiriman JNE.

Kasubdit III Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Tulus Sinaga, mengungkapkan modus itu terungkap setelah karyawan JNE Palembang melapor adanya paket mencurigakan sekitar tiga pekan lalu. Setelah paket dibongkar, ditemukan seekor buaya masih dalam keadaan hidup.

Baca Juga : Warga Nobar Film Porno di Papan Iklan Dekat Kantor Walkot Jaksel, Diretas atau Kecerobohan?

"Tiga pekan lalu kita temukan, sekarang masih diselidiki pelakunya," ungkap Tulus, Kamis (29/9).

Tulus mengungkapkan, penyelidikan ini terbilang sulit dilakukan. Sebab, pengirim dan penerimanya menggunakan alamat palsu sehingga sulit terlacak. Disinyalir, modus pengiriman satwa dilindungi melalui paket resmi sudah kerap terjadi.

"Tujuan paket itu ke Malang, pengirimnya dari Palembang," ujarnya.

Dia menambahkan, Provinsi Sumatera Selatan masuk dalam daerah jual beli dan penyelundupan hewan langkah dilindungi. Sebab, masih banyak beragam jenis satwa langka tersebar di wilayah itu.

Beberapa daerah mendapat pengawasan khusus jual beli hewan langka di Sumatera Selatan, yakni Kabupaten Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Musi Rawas. "Itu daerah-daerah yang masuk dalam zona rawan. Diduga memang ada pengepulnya sebelum dikirim ke Palembang," tukasnya.

"Tindak pidana ini terjadi karena masyarakat belum paham, mudah mendapatkan barang, dan peminatnya banyak. Ini terus kita sosialisasikan termasuk penindakan," terangnya.

SHARE ARTIKEL