Perkumpulan Advokat Laporkan Ahok Gara-gara Penghinaan Agama Dalam Bentuk Ayat Al-Quran
Penulis Unknown | Ditayangkan 28 Sep 2016 Banyak pendukung Ahok dalam Pilgub 2017 nanti, tapi tak sedikit pula yang membenci sosok Ahok ini karena statusnya yang non islam. Karena hal itu pula, Ahok sempat dilaporkan perkumpulan advokat hanya karena mengutip ayat al-quran.

BACA JUGA: Sebelum Tewas Tersetrum Saat Pesta Ultah, Sandy Rencananya Menikah Bulan Oktober
Perkumpulan Advokat yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) mendatangi Kantor Bawaslu DKI Jakarta di Sunter Agung, Jakarta Utara. Ketujuh advokat tersebut datang ke Bawaslu DKI untuk melaporkan dugaan rasis dan penghinaan agama yang dilakukan Basuki T Purnama alias Ahok.
Dikutip dari Merdeka, Wakil ketua ACTA Agustiar menuturkan penghinaan agama itu dilakukan Ahok sesaat setelah mendaftarkan diri sebagai cagub DKI di Kantor KPU DKI Jakarta pada 21 September lalu.
"ACTA menaruh perhatian serius atas sikap Ahok yang beberapa hari lalu secara umum terbuka di depan umum mengatakan jangan pilih dia karena surat Al Maidah 51. Pernyataan tersebut sangat memprihatinkan karena diduga melanggar beberapa ketentuan hukum," tutur Agustiar di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Danau Agung, Jakarta Utara, Selasa (27/9).
Agustiar menambahkan seharusnya Ahok introspeksi diri atas pernyataan dirinya yang mengatakan orang yang tak memilih dirinya pada Pilgub DKI mendatang dianggap rasis.
"Jangan sampai orang yang tidak memilih dia itu dianggap rasis. Ahok harus introspeksi itu. Jadi Ahok jangan hanya bisa menuduh orang lain rasis, dia harus introspeksi apa yang dia lakukan rasis atau tidak," ungkapnya.
Agustiar menuturkan secara implisit pihaknya ingin menyampaikan bahwa menyerukan untuk tidak memilih pemimpin yang bukan orang islam itu bukanlah bentuk rasis.
"Perbuatan SARA itu seseorang terhadap penghinaan terhadap agama etnis ras tertentu. Mengatakan untuk tidak memilih pemimpin yang bukan dari agama islam itu bukan rasis tapi syiar agama yang harus ditegakkan," elaknya.
Diakui Agustiar bentuk pelaporan ini adalah perhatian pihaknya kepada petahana agar dicintai masyarakat Jakarta. "Saya melakukan ini bukan untuk menghujat Ahok tapi sengaja untuk agar Ahok lebih dicintai oleh masyarakat Jakarta," tutupnya.

BACA JUGA: Sebelum Tewas Tersetrum Saat Pesta Ultah, Sandy Rencananya Menikah Bulan Oktober
Perkumpulan Advokat yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) mendatangi Kantor Bawaslu DKI Jakarta di Sunter Agung, Jakarta Utara. Ketujuh advokat tersebut datang ke Bawaslu DKI untuk melaporkan dugaan rasis dan penghinaan agama yang dilakukan Basuki T Purnama alias Ahok.
Dikutip dari Merdeka, Wakil ketua ACTA Agustiar menuturkan penghinaan agama itu dilakukan Ahok sesaat setelah mendaftarkan diri sebagai cagub DKI di Kantor KPU DKI Jakarta pada 21 September lalu.
"ACTA menaruh perhatian serius atas sikap Ahok yang beberapa hari lalu secara umum terbuka di depan umum mengatakan jangan pilih dia karena surat Al Maidah 51. Pernyataan tersebut sangat memprihatinkan karena diduga melanggar beberapa ketentuan hukum," tutur Agustiar di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Danau Agung, Jakarta Utara, Selasa (27/9).
Agustiar menambahkan seharusnya Ahok introspeksi diri atas pernyataan dirinya yang mengatakan orang yang tak memilih dirinya pada Pilgub DKI mendatang dianggap rasis.
"Jangan sampai orang yang tidak memilih dia itu dianggap rasis. Ahok harus introspeksi itu. Jadi Ahok jangan hanya bisa menuduh orang lain rasis, dia harus introspeksi apa yang dia lakukan rasis atau tidak," ungkapnya.
Agustiar menuturkan secara implisit pihaknya ingin menyampaikan bahwa menyerukan untuk tidak memilih pemimpin yang bukan orang islam itu bukanlah bentuk rasis.
"Perbuatan SARA itu seseorang terhadap penghinaan terhadap agama etnis ras tertentu. Mengatakan untuk tidak memilih pemimpin yang bukan dari agama islam itu bukan rasis tapi syiar agama yang harus ditegakkan," elaknya.
Diakui Agustiar bentuk pelaporan ini adalah perhatian pihaknya kepada petahana agar dicintai masyarakat Jakarta. "Saya melakukan ini bukan untuk menghujat Ahok tapi sengaja untuk agar Ahok lebih dicintai oleh masyarakat Jakarta," tutupnya.