Niat Mulia Remaja Ini Ciptakan Alat Bantu Dengar Murah, Untuk Kalangan Bawah
Penulis Unknown | Ditayangkan 22 Sep 2016Salah satu nikmat tuhan yang diberikan kepada makhluknya adalah mendengar. Yap, dengan mendengar kita bisa berkomunikasi, rileks dan beribadah.
Orang yang tuli atau tidak bisa mendengar bisa menggunakan alat pendengaran untuk bisa mendengar. Tapi Seperti yang kita tahu, alat mendengar sangat mahal dan hanya orang yang berduit saja yang mampu membelinya? Lalu bagaimana dengan orang kalangan menengah ke bawah?
Dikutip Wajibbaca dari Indozone, Seorang remaha 16 Tahun, Mukund Venkatakrishnan, berhasil menciptakan sebuah alat bantu dengar murah bagi orang-orang yang membutuhkan. Siapa sangka, ide tersebut muncul ketika dia mengunjungi sang kakek di India dua tahun silam.
Kala itu, Venkatakrishnan menyaksikan kakeknya mengalami gangguan pendengaran. Sayangnya, alat bantu dengar yang seharusnya digunakan harganya cukup mahal, belum lagi cara kerjanya rumit. Kondisi tersebut membuatnya putar otak untuk menemukan alternatif lain.
⠀
"Kami menghabiskan USD400 atau USD500 untuk membuat janji pada dokter kemudian butuh USD1.900 untuk alat bantu dengar itu sendiri," ujar Venkatakrishnan dinukil dari CNN Money.
Cowok keturunan India itu menyebut, pendapatan rata-rata orang India adalah USD616 per tahun. Sehingga mustahil mereka mampu membeli alat bantu dengar. Padahal, pendengaran merupakan hal penting bagi setiap individu.
Oleh sebab itu Venkatakrishnan menciptakan alat bantu pendengaran unik dengan program yang sederhana dan hanya menghabiskan USD50 untuk pembuatannya.
⠀
"Perangkat ini sekarang berukuran dua inchi dan tampak seperti sebuah prosesor komputer. Rencananya, aku akan mengecilkan ukuran alat menjadi satu inchi, dan memiliki sistem operasi. Ukuran diperkecil supaya bisa masuk dalam kantong," sebutnya.
Lebih dari itu, Venkatakrishnan juga tengah mengembangkan alatnya dengan program audio. Dia juga berkonsultasi dengan para insinyur dan audiolog. Pelajar yang pindah ke Louisville, Kentucky sejak usia tiga tahun itu mengungkapkan sang kakek yang berusia 81 tahun sangat antusias terhadap alat ciptaannya.
Dia pun berencana membawa alat tersebut saat berkunjung ke India di musim panas nanti. Atas karya ciptaannya, Venkatakrishnan sendiri tidak ingin mengambil banyak keuntungan. "Perangkat ini bisa memiliki daya tarik yang luas. Ada sekira 360 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan pendengaran.
Dan di AS, hanya sekitar dua sampai tiga persen menggunakan alat bantu dengar," imbuh remaja yang ingin kuliah di Stanford University itu. Semoga dengan invoasi remaja ini, semua kalangan tuli di Dunia bisa mendengar dengan baik walaupun masayarakat menengah kebawah.