Menag Menjelaskan Soal Perbedaan Pendapat Aplikasi Alquran Dibawa ke Toilet

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 01 Sep 2016

Menag Menjelaskan Soal Perbedaan Pendapat Aplikasi Alquran Dibawa ke Toilet

Pendapat yang berbeda terjadi terkait anggapan boleh atau tidaknya membawa Smartphone yang berisi aplikasi ke dalam toilet atau kamar mandi, mengingat kebiasaan kita yang hampir tak lepas dari gadget, bahkan ke kamar mandi sekalipun ponsel pasti tak ketinggalan. Yang menjadi masalah adalah apakah boleh membawa ponsel ke kamar mandi, sedangkan didalamya terinstall aplikasi Al-Quran?

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, setiap pihak harus menghargai perbedaan pandangan terkait kontroversi telepon genggam berisi Alquran digital tersebut.

Dilansir dari merdeka.com, Menteri Agama (menag) Lukman Hakim menyampaikan "Ada berbagai pandangan yang boleh dan tidak. Tentu kita harus saling menghargai," Jakarta, Kamis (1/9).

ISLAMI : Kisah Luar Biasa Proses Keislaman Marcell Siahaan

Lukman menambahkan, Menag sendiri juga meluncurkan aplikasi Alquran digital. Dia mengakui memang ada pandangan masyarakat yang menganggap membawa Smarphone yang terinstal aplikasi Alquran Kemenag ke toilet sebagai hal yang tidak patut dilakukan. Alasannya, ponsel tersebut mengandung unsur Al Quran.

Di lain pihak, Menag menjelaskan, terdapat masyarakat yang berpandangan membawa ponsel dengan aplikasi Alquran Kemenag ke toilet tidak menyalahi etika. Dasar pemikirannya adalah Quran Kemenag merupakan sebuah aplikasi atau bukan lembaran atau mushaf Al Quran.

Menurutnya, Alquran dalam bentuk lembaran tidak elok jika dibawa ke toilet. Bahkan Nabi Muhammad melepas cincinnya bertuliskan Allah saat ke toilet.

"Ada pandangan ponsel yang ada aplikasi Alqurannya sebaiknya kalau masuk toilet tidak perlu dibawa serta, untuk ditinggal demi penghormatan. Meski begitu, hormati juga pihak-pihak yang menganggap tidak apa-apa jika dibawa ke toilet karena itu bukan mushab tapi ada di dalam chip ponsel," tutupnya,
SHARE ARTIKEL