Leher Dijerat, Lalu DItusuk Hingga 4 Kali, Mahasiswa UNDA Tewas Seketika
Penulis Unknown | Ditayangkan 23 Sep 2016 Kasus pembunuhan tak henti-hentinya terjadi, kali ini kasus serupa terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Pembunuhan ini menimpa Tony Hidayat, seorang mahasiswa Universitas Darwan Ali, Sampit semester 3.
BACA JUGA: Misteri Lagu Pengundang Kuntilanak, Lingsir Wengi
Korban asal Desa Mendawai, Kabupaten Katingan itu tewas setelah ditemukan 4 luka tusuk oleh rekannya sendiri, Rano, asal Kuala Kuayan, Kecamnatan Mentaya Hulu Kotim. Tersangka mengaku membunuh korban pada pukul 2 WIB, selasa (20/9) di barak korban Jalan Rambai 4 Iskandar, Kotim.
Rano membunuh dengan sebuah pisau dapur lantaran ingin menguasai laptop korban.Keduanya kenal saat pernah sama-sama mengenyam bangku kulian di STIKIP Muhammadiyah Sampit. Namun Rano hanya sampai semester 3 berhenti, sementara korban usai semester 1, pindah ke Universitas Darwan Ali.
⠀
"Saya waktu itu ingin mengambil laptopnya itu," kata tersangka saat di Polres Kotim Selasa (20/9).
⠀
Kejadian sendiri berawal pada Senin (19/9) siang, saat korban dan tersangka berkomunikasi via sms. Tersangka minta agar korban menjemputnya. Malam, sekitar pukul 22.00 WIB usai pulang kuliah, korban menjemput pelaku di baraknya Jalan Rambai II dan membawanya ke baraknya di Rambai 4 tersebut.
Saat korban tertidur pulas, tersangka yang kala itu masih asyik menonton televisi menuju ke dapur mengambil tali rapia dan pisau. Leher korban langsung diikat. Melihat korban masih bernyawa, pelaku menusuk dada korban secara membabi buta, hingga ditemukan empat tusukan di bagian tubuhnya itu.
⠀
"Tangan saya terluka karena terkena pisau itu," ungkap tersangka.
Bahkan tampak terlihat pisau itu bengkok habis ditusukkan ke tubuh korban. Usai ditusuk, korban berhasil keluar dari barak sambil teriak minta tolong dengan warga sekitar. Warga sendiri tidak mengira Tony korban pembunuhan.
BACA JUGA: Misteri Lagu Pengundang Kuntilanak, Lingsir Wengi
Korban asal Desa Mendawai, Kabupaten Katingan itu tewas setelah ditemukan 4 luka tusuk oleh rekannya sendiri, Rano, asal Kuala Kuayan, Kecamnatan Mentaya Hulu Kotim. Tersangka mengaku membunuh korban pada pukul 2 WIB, selasa (20/9) di barak korban Jalan Rambai 4 Iskandar, Kotim.
Rano membunuh dengan sebuah pisau dapur lantaran ingin menguasai laptop korban.Keduanya kenal saat pernah sama-sama mengenyam bangku kulian di STIKIP Muhammadiyah Sampit. Namun Rano hanya sampai semester 3 berhenti, sementara korban usai semester 1, pindah ke Universitas Darwan Ali.
⠀
"Saya waktu itu ingin mengambil laptopnya itu," kata tersangka saat di Polres Kotim Selasa (20/9).
⠀
Kejadian sendiri berawal pada Senin (19/9) siang, saat korban dan tersangka berkomunikasi via sms. Tersangka minta agar korban menjemputnya. Malam, sekitar pukul 22.00 WIB usai pulang kuliah, korban menjemput pelaku di baraknya Jalan Rambai II dan membawanya ke baraknya di Rambai 4 tersebut.
Saat korban tertidur pulas, tersangka yang kala itu masih asyik menonton televisi menuju ke dapur mengambil tali rapia dan pisau. Leher korban langsung diikat. Melihat korban masih bernyawa, pelaku menusuk dada korban secara membabi buta, hingga ditemukan empat tusukan di bagian tubuhnya itu.
⠀
"Tangan saya terluka karena terkena pisau itu," ungkap tersangka.
Bahkan tampak terlihat pisau itu bengkok habis ditusukkan ke tubuh korban. Usai ditusuk, korban berhasil keluar dari barak sambil teriak minta tolong dengan warga sekitar. Warga sendiri tidak mengira Tony korban pembunuhan.