Dibuang Anaknya, Kisah Orang Tua di Panti Jompo Ini Begitu Mengharukan

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 16 Sep 2016

Dibuang Anaknya, Kisah Orang Tua di Panti Jompo Ini Begitu Mengharukan

Sebuah video dokumenter yang mengisahkan seorang Ibu tua yang dibuang anaknya di pinggir jalan hingga terpaksa Ibu tersebut tinggal di panti jompo.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Sundari, mendadak video tersebut menjadi viral dan hingga saat ini video tersebut telah dilihat lebih dari 400 ribu pengguna facebook.

"Ya Allah nangiiss akuu. Anaknya kok pada durhaka semua," postingan status Sundari menggambarkan video tersebut.

BACA JUGA : Darah Mengalir Dimana-mana, Kota di Banglades Ini Menjadi "Sungai Darah"

Video dengan judul "Senja di Panti Jompo", mengisahkan para orangtua yang terpaksa tinggal di panti jompo karena mereka merasa kehadirannya tak diinginkan oleh anak dan keluarganya.

Yang paling mengharukan adalah kisah dari Ibu Sumarni umur 73 tahun.
Ia terpaksa tinggal di panti jompo karena keluarganya tak mau mengurus masa tuanya.
Sumarni bahkan bercerita bahwa ia pernah dibuang di piggir jalan oleh anaknya.
"Kalau aku nggak ada yang ambil bagaimana?," ucap Sumarmi pada anaknya waktu itu.

Dengan ketusnya anaknya menjawab bahwa ia kan bisa saja menjadi pengemis.
Pastilah Sumarni begitu sakit hati dengan perlakuan dari anaknya tersebut.

Namun ia hanya bisa pasrah dan akhirnya memutuskan lebih baik tinggal di panti daripada harus mengemis. Ia juga mengatakan sambil menangis jika anaknya tak mungkin menengok dirinya ke panti, entah apa alasannya.

Diakhir video Sumarni berpesan kepada para anak, agar mereka tidak melupakan orangtuanya ketika telah beranjak dewasa.

"Terutama ibu, jangan durhaka pada mereka. Karena manusia itu tidak keluar dari batu," tutup Sumarni dengan linangan air matanya.

Simak videonya berikut ini:


Panti yang kini ditempati Sumarmi berada di wilayah Jakarta, tepatnya dialamat Jalan Bina Marga Nomer 58 Cipayung, Jakarta Timur, panti tersebut bernama Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I.
SHARE ARTIKEL