Cuci Daging Kurban, Tiga Santri Hanyut Terseret Arus Sungai Brantas
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 12 Sep 2016Bermaksud membantu kelancaran berkurban, namun tiga santri Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang ini menjadi korban, akibat terseret arus Sungai Brantas di desa setempat, Senin 12 September 2016.
Ketiga korban tersebut yakni diantaranya Adi Tri Cahyo Hidayat 18 tahub, Ardi 19 tahun, keduanya sementara belum diketahui asalnya, dan Burhan 19 tahun asal Desa Bakalan, Kec Sumobito, Kabupaten Jombang.
Dilansir dari kabarjombang, Kapolsek Kesamben, AKP Yudiono menjelaskan, insiden tak terduga itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB.
Mulanya, sebanyak 14 santri Ponpes Al-Falah bermaksud mencuci organ bagian dalam (jerohan) hewan kurban sebanyak 2 sapi dan 12 kambing yang disembelih di Ponpes setempat, di tepi sungai Brantas.
BACA JUGA : Subhanallah, Demi Seekor Kucing Petugas Kebersihan Ini Rela Masuk Ke Saluran Air
Setelah rampung, namun Burhan tetap keasyikan bermain air. Bahkan ia nekad menuju ke tengah sungai. Tak berselang lama, tiba-tiba korban berteriak minta tolong. Derasnya arus sungai membuat korban tak bisa berbuat banyak. Mendapati tubuh temannya timbul tenggelam dipermainkan arus, dua teman Burhan hendak menolongnya. Tanpa pikir panjang, mereka langsung terjun ke sungai. Namun nahas, bukannya berhasil menolong, kedua teman Burhan tersebut juga ikut terbawa arus sungai.
Di lokasi kejadian, AKP Yudiono langsung turun ke lokasi untuk memimpin melakukan pencarian. Pihaknya juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui secara pasti awal mula kejadian itu.
“Korban berjumlah tiga santri Ponpes Al-Falah. Saat ini kami masih meminta keterangan kepada sejumlah santri lainnya tentang awal kejadian nahas itu,” jelas AKP Yudiono.
Hingga sore ini, pukul 15.15 WIB, petugas dari Polsek Kesamben, tim SAR dari Badan Penanggunalan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, masih melakukan pencarian ketiga korban dengan menerjunkan perahu karet. Dan dibantu warga sekitar, mereka menyisir sungai Brantas.
“Semoga korban segera ditemukan,” harap AKP Yudiono, didampingi Kanit Reskrim, dan Babhinkamtibmas desa setempat, Senin 12 September 2016.