Bocah Tanpa Kaki, Bersemangat Taklukan Gunung 1.100 Meter dengan Tangannya

Penulis Unknown | Ditayangkan 14 Sep 2016
Kekurangan fisik, kerap kali membuat seseorang menderita dan membatasinya dalam melakukan hal-hal yang cukup berat. Seperti bocah satu ini, yang sangat bersemangat di tengah keterbatasannya.

Bocah Tanpa Kaki, Bersemangat Taklukan Gunung 1.100 Meter dengan Tangannya

BACA JUGA:  (LAGI) Pemimpin Apa Ini? Niat Blusukan, Kena Banjir Dikit Minta Gendong

Dikutip dari Indozone, Gao Zhiyu kehilangan kakinya setelah tertabrak mobil. Walaupun begitu, Bocah berusia 11 tahun ini masih memiliki cita-cita yang cukup mustahil yaitu memecahkan rekor mendaki gunung setinggi 1.100 meter bermodalkan lengan dan tangannya.

Melansir dari South China Morning Post, Selasa (13/09/2016), gunung yang ingin Gao taklukkan adalah puncak Gunung Lao, tempat kelahiran Taoisme, di Qingdao. Gao menggunakan kotak kayu yang ia jadikan "sepatu" untuk menaiki rute pendakian yang berbentuk tangga.

Baru-baru ini, Gao mencoba mewujudkan mimpinya tersebut. Sayang, usahanya kandas di ketinggian 900 meter. Ia menyerah karena lecet yang begitu parah di tangannya. "Jika saya diberi waktu lebih banyak, saya bisa bisa mendaki sampai ke puncak. Meskipun perlahan. Lain kali, saya harus bisa," kata Gao.

Dalam pendakian tersebut, ia didampingi oleh Chen Zhou, seorang pria yang juga kehilangan kakinya dalam kecelakaan. Berbeda dengan Gao, Chen telah berjalan di lebih dari 700 kota dengan tangannya. Pria ini juga telah menaklukkan 100 puncak gunung, termasuk Gunung Tai dan Gunung Huang.

Chen mengatakan ia merasa berkewajiban memberikan bocah itu sedikit dukungan saat mendengar cita-cita Gao. Ia merasa sedih Gao tidak berhasil menaklukkan puncak. "Aku tidak merasa ia sedang berusaha menaklukkan alam atau orang lain. Tantangan itu ia ambil hanya untuk menaklukkan ketakutan sendiri tentang keterbatasan," jelas Chen.

Selain terjal, cuaca buruk selama pendakian yang membuat Gao kesulitan. Hujan lebat dan badai membuat langkah mendaki gunung begitu curam dan licin. Gao mulai mendaki pada pukul 09.30 Sabtu lalu, tapi pukul 03.30 ia menyerah karena lecet parah di tangannya.

Semangat ya Gao.. Semoga semangatmu bisa terus menginspirasi kita.
SHARE ARTIKEL