Berbondong-bondong Masuk Masjid, Ternyata Ini Yang Di Lakukan Para Siswa Di Jepang
Penulis Penulis | Ditayangkan 13 Sep 2016Maraknya aksi teror telah memicu permusuhan anti-Muslim di seluruh dunia, sehingga memberikan citra negatif tentang Islam, keyakinan yang masih asing di Jepang.
Tetapi berbeda dengan para pemuda di Jepang, mereka mencari jawaban atas pertanyaan mereka ini.
Termasuk mencari tahu apa yang sebenarnya Islam ajarkan dan mengapa Islam dipersalahkan atas maraknya aksi kekerasan.
Jangan Lewatkan : Seluruh Umat Islam Dilarang Berpuasa Tiga Hari Kedepan, Apa Itu Hari Tasyrik ?
Sekolah – sekolah di Jepang telah memperkenalkan aktivitas kunjungan ke masjid terbesar di Tokyo untuk memberikan pengalaman budaya dan mengenalkan kepada siswa apa itu Islam yang sebenarnya.
Dan kunjungan ini terbukti efektif mengenalkan Islam kepada kalangan siswa di Jepang.
Kepada Japan Times, Shunya Senaga, (17), salah seorang siswa yang diberian kesempatan untuk melihat bagaimana seorang Muslim berdoa, menjadi sebuah pengalaman yang berharga dan membuatnya mengerti betapa pentingnya Yang Maha Pencipta.
Senaga mengatakan dia tahu Islam, tetapi hanya atas dasar kabar saja.
"Mereka (Muslim Jepang) begitu terbiasa dengan budaya Jepang bahwa saya pikir tidak ada perbedaan di antara kami," katanya.
Meskipun pengetahuan dasar Islam merupakan bagian dari kurikulum
di sekolah, kata dia,
Berita- berita tentang isu-isu yang melibatkan kelompok ISIS memberikan dampak pandangan negatif tentang Islam.
Senaga adalah salah satu dari 360 siswa SMU Omiya Kita di Omiya, Provinsi Saitama, yang pada akhir April mengunjungi masjid terbesar di Jepang - Tokyo Camii & Turkish Culture Center di Shibuya Ward.
"Semua berita tentang ISIS memberikan pemikiran negatif tentang Islam, tapi rupanya warga Muslim orangnya baik-baik "kata Senaga
Kunjungan ke masjid ini dilakukan menjelang perjalanan musim gugur ke Singapura dan Malaysia, di mana mereka berencana untuk menghabiskan hari liburnya untuk mengamati keluarga Muslim di daerah pedesaan di Malaysia.
"Di tempat seperti ini mereka bisa mendapatkan kehidupan dunia Islam yang sebenarnya" kata Akiko Kobayashi, salah seorang guru yang bertanggung jawab dalam perjalanan, kepada The Japan Times.
"Saya ingin para siswa melihat langsung bagaimana warga di komunitas Islam hidup berdampingan, saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari dan menunjukkan kepada mereka bahwa agama Islam itu menganjurkan perdamaian," katanya.
"Saya ingin mereka bisa menyingkirkan persepsi negatif terhadap Islam"
Tetapi berbeda dengan para pemuda di Jepang, mereka mencari jawaban atas pertanyaan mereka ini.
Termasuk mencari tahu apa yang sebenarnya Islam ajarkan dan mengapa Islam dipersalahkan atas maraknya aksi kekerasan.
Jangan Lewatkan : Seluruh Umat Islam Dilarang Berpuasa Tiga Hari Kedepan, Apa Itu Hari Tasyrik ?
Sekolah – sekolah di Jepang telah memperkenalkan aktivitas kunjungan ke masjid terbesar di Tokyo untuk memberikan pengalaman budaya dan mengenalkan kepada siswa apa itu Islam yang sebenarnya.
Dan kunjungan ini terbukti efektif mengenalkan Islam kepada kalangan siswa di Jepang.
Kepada Japan Times, Shunya Senaga, (17), salah seorang siswa yang diberian kesempatan untuk melihat bagaimana seorang Muslim berdoa, menjadi sebuah pengalaman yang berharga dan membuatnya mengerti betapa pentingnya Yang Maha Pencipta.
Senaga mengatakan dia tahu Islam, tetapi hanya atas dasar kabar saja.
"Mereka (Muslim Jepang) begitu terbiasa dengan budaya Jepang bahwa saya pikir tidak ada perbedaan di antara kami," katanya.
Meskipun pengetahuan dasar Islam merupakan bagian dari kurikulum
di sekolah, kata dia,
Berita- berita tentang isu-isu yang melibatkan kelompok ISIS memberikan dampak pandangan negatif tentang Islam.
Senaga adalah salah satu dari 360 siswa SMU Omiya Kita di Omiya, Provinsi Saitama, yang pada akhir April mengunjungi masjid terbesar di Jepang - Tokyo Camii & Turkish Culture Center di Shibuya Ward.
"Semua berita tentang ISIS memberikan pemikiran negatif tentang Islam, tapi rupanya warga Muslim orangnya baik-baik "kata Senaga
Kunjungan ke masjid ini dilakukan menjelang perjalanan musim gugur ke Singapura dan Malaysia, di mana mereka berencana untuk menghabiskan hari liburnya untuk mengamati keluarga Muslim di daerah pedesaan di Malaysia.
"Di tempat seperti ini mereka bisa mendapatkan kehidupan dunia Islam yang sebenarnya" kata Akiko Kobayashi, salah seorang guru yang bertanggung jawab dalam perjalanan, kepada The Japan Times.
"Saya ingin para siswa melihat langsung bagaimana warga di komunitas Islam hidup berdampingan, saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari dan menunjukkan kepada mereka bahwa agama Islam itu menganjurkan perdamaian," katanya.
"Saya ingin mereka bisa menyingkirkan persepsi negatif terhadap Islam"