Tak Sampai Sehari, Alex, Pengemis Pura-Pura Buntung Itu Raup Rp200 Ribu
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Aug 2016
Masih ingatkah anda video yang di diupload di halaman facebook P. Ridwan Kamil, tentang pengemis yang pura-pura buntung. Lihat sejenak.
Dan pengemis itu setelah diintrogasi ternyata penghasilanya lebih dari cukup. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung mengamankan Alexander (48), seorang pengemis dengan berpura-pura buntung. Alex sudah hampir dua tahun mengemis di Kota Bandung hingga akhirnya ditangkap Dinsos.
Dalam sehari Alex mengaku mendapat penghasilan hingga Rp200 ribu. Saat ditangkap Alex sedang berada di depan toko An Nur, Jalan Otista, Jumat (5/8/2016) pada pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan yang dilansir dari detik.com, Alex mengaku berada di Bandung karena diajak oleh temannya dari Cianjur. Dengan alasan ekonomi, Alex melancarkan operasinya sebagai pengemis mulai dari wilayah Tegalega, Braga, Jalan Otista hingga alun-alun Kota Bandung.
Alex mengungkapkan, hasil dari mengemisnya itu ia gunakan untuk kepentingan pribadi. Alex pun tak menjawab berapa setoran yang ia serahkan kepada kelompoknya. Dirinya mengenal kelompoknya di wilayah Tegalaga Kota Bandung.
Baca Juga : [Kisah] Lauren Mendapatkan Uang Rp 170 Juta, Karena Giginya yang Tak Teratur
“Kenalnya di situ di Tegalega, biasalah cari duit buat nyari makan hungkul (doang). Kalau sakit susah Pak, nggak ada yang ngasih,” kata dia yang suka ngelantur menjawab pertanyaan petugas Dinsos.
Sementara itu, seperti yang dilansir dari solopos.com, dalam catatan yang dimiliki pihak Dinsos, Alex hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 5 sekolah dasar saja. Setelah diperiksa, Alex cenderung memiliki gangguan skizofrenia. Bahkan, Alex mengaku seringkali mendengar suara bisikan yang memintanya berbuat sesuatu yang aneh-aneh.
Wah, ternyata kondisi kejiwaanya tidak normal ya. Jadi kita maklum saja. Orang-orang seperti ini perlu di bina secara agama dan diberi lapangan pekerjaan agar ia mendapatkan penghasilan. Dan tak mengganggu orang lain, apalagi ia mengemis di tempat-tempat ramai dan menghalangi pejalan kaki.