Sungguh Tega, Diduga Mencuri Ayam, Anak SMP Ini Diikat di Pohon dan Tubuhnya Disayat-Sayat Menggunakan Kaca
Penulis Penulis | Ditayangkan 30 Aug 2016Dituduh mencuri ayam, Diki Wahyudi alias Yudi (14) tak hanya dipukuli dengan posisi tubuh diikat di pohon, selain itu siswa kelas 3 SMP YP II Tanjung Pura ini juga disayat-sayat menggunakan kaca.
Peristiwa memilukan ini terjadi Minggu (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB, di Jl. Musyawarah Lingkungan VII, Kel. Pekan Tanjungpura, saat Yudi dan dua temannya berniat mengambil pulut manis ke rumah rekan mereka.

Sampai di sana, salah seorang teman Yudi berinisial Aam (14), iseng melempar seekor ayam. Sialnya, pemilik ayam bernama Pak Burhan alias Boan (50) datang menghampiri Yudi dan kedua temannya dengan membawah sebilah parang. Melihat parang di genggaman Boan, kedua teman Yudi akhirnya melarikan diri. Sedang Yudi yang merasa tak bersalah tetap di tempat.
Jangan Lewatkan yang Unik Ini : Menakjubkan..!! Jarang Terjadi Ini Dia Pria Pertama Di Dunia Yang Bisa Hamil Dan Melahirkan
“Tapi ternyata yang mendatangi aku bukan cuma Pak Boan, tapi mereka berempat dan mengepungku. Sehingga akhirnya aku mencoba menghindar dan masuk ke dalam kolam bang,” kata Yudi dengan suara parau ketika ditemui wartawan di RSUD Tanjung Pura.
Ditambahkan pelajar yang menetap di Jl. Pemuda, Kel. Pekan Tanjungpura itu, kemudian Pak Boan beserta anaknya bernama Fachri (23) dan 2 orang teman mereka bernama Iwan (49) dan Irfan (37) menarik rambut Yudi lalu mengangkatnya dari kolam. Saat itu, Yudi berfikir ke-4 orang-orang tersebut sengaja mengangkatnya ke permukaan agar tidak tenggelam. Pikiran positif ini ternyata keliru, Yudi diangkat dari air ternyata untuk dianiaya.
“Saat diangkat itulah aku dipukuli. Kepala, punggung dan kupingku. Mereka memukuliku dengan kayu, batu, bahkan menyayat punggungku dengan kaca. Aku direndam lagi ke dalam kolam. Habis itu, diangkat lagi. Habis itu, aku diikat di pohon pakai tali pinggang. Di depan orang-orang aku dipukuli lagi,“ ungkap buah hati pasangan Iwan dan Masitah Nasution ini terbujur lemah di ruangan Kasturi RSUD Tanjung Pura.
Beruntung, sejam setelah disiksa, sejumlah warga di sana melepaskannya walau tetap dihalangi Boan Cs. Tidak lama berselang anggota Polsek Tanjung Pura datang ke lokasi dan membawa Yudi dalam keadaan koma ke RSUD Tanjungpura. Sore itu juga Masitah membuat laporan pengaduan di Polsek Tanjungpura.
Ibu korban, Masitah (45) yang mendampingi Yudi di RSUD Tanjungpura mengaku tidak mengerti mengapa anak keempatnya dari 5 bersaudara itu sampai diperlakukan seperti itu. “Aku gak nyangka bang anakku diperlakukan seperti binatang. Mereka tidak punya prikemanusian. Seolah-olah anakku penjahat besar. Aku berharap pelaku pemukulan anakku dan dihukum setimpal dengan perbuatanya,” katanya.
Peristiwa memilukan ini terjadi Minggu (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB, di Jl. Musyawarah Lingkungan VII, Kel. Pekan Tanjungpura, saat Yudi dan dua temannya berniat mengambil pulut manis ke rumah rekan mereka.

Sampai di sana, salah seorang teman Yudi berinisial Aam (14), iseng melempar seekor ayam. Sialnya, pemilik ayam bernama Pak Burhan alias Boan (50) datang menghampiri Yudi dan kedua temannya dengan membawah sebilah parang. Melihat parang di genggaman Boan, kedua teman Yudi akhirnya melarikan diri. Sedang Yudi yang merasa tak bersalah tetap di tempat.
Jangan Lewatkan yang Unik Ini : Menakjubkan..!! Jarang Terjadi Ini Dia Pria Pertama Di Dunia Yang Bisa Hamil Dan Melahirkan
“Tapi ternyata yang mendatangi aku bukan cuma Pak Boan, tapi mereka berempat dan mengepungku. Sehingga akhirnya aku mencoba menghindar dan masuk ke dalam kolam bang,” kata Yudi dengan suara parau ketika ditemui wartawan di RSUD Tanjung Pura.
Ditambahkan pelajar yang menetap di Jl. Pemuda, Kel. Pekan Tanjungpura itu, kemudian Pak Boan beserta anaknya bernama Fachri (23) dan 2 orang teman mereka bernama Iwan (49) dan Irfan (37) menarik rambut Yudi lalu mengangkatnya dari kolam. Saat itu, Yudi berfikir ke-4 orang-orang tersebut sengaja mengangkatnya ke permukaan agar tidak tenggelam. Pikiran positif ini ternyata keliru, Yudi diangkat dari air ternyata untuk dianiaya.
“Saat diangkat itulah aku dipukuli. Kepala, punggung dan kupingku. Mereka memukuliku dengan kayu, batu, bahkan menyayat punggungku dengan kaca. Aku direndam lagi ke dalam kolam. Habis itu, diangkat lagi. Habis itu, aku diikat di pohon pakai tali pinggang. Di depan orang-orang aku dipukuli lagi,“ ungkap buah hati pasangan Iwan dan Masitah Nasution ini terbujur lemah di ruangan Kasturi RSUD Tanjung Pura.
Beruntung, sejam setelah disiksa, sejumlah warga di sana melepaskannya walau tetap dihalangi Boan Cs. Tidak lama berselang anggota Polsek Tanjung Pura datang ke lokasi dan membawa Yudi dalam keadaan koma ke RSUD Tanjungpura. Sore itu juga Masitah membuat laporan pengaduan di Polsek Tanjungpura.
Ibu korban, Masitah (45) yang mendampingi Yudi di RSUD Tanjungpura mengaku tidak mengerti mengapa anak keempatnya dari 5 bersaudara itu sampai diperlakukan seperti itu. “Aku gak nyangka bang anakku diperlakukan seperti binatang. Mereka tidak punya prikemanusian. Seolah-olah anakku penjahat besar. Aku berharap pelaku pemukulan anakku dan dihukum setimpal dengan perbuatanya,” katanya.