Siswa SMKN 4 Tangerang Tewas Tawuran, 6 Pelajar Telah Diperiksa
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 26 Aug 2016
Ilustrasi tawuran menggunakan senjata tajam
Tawuran antar pelajar SMKN 4 Tangerang dengan SMK PGRI 2 pecah di jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang pada Sabtu (20/8) lalu. Penyerangan yang berlangsung di depan Taman Potret itu menewaskan satu orang korban yaitu Fajri Ramadhan (16).
Menurut informasi, korban adalah siswa kelas 10 jurusan Teknik Mesin di SMKN 4 Tangerang dan merupakan warga Kampung Doyong, RT 004/001 Nomor 65, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.
Baca Juga : Astagfirullah, Gadis Kecil di Suriah ini Sedang Riang Bernyanyi, Tiba-Tiba Bom Meledak
"Korban ikut tawuran lalu terkena tusukan senjata tajam yang menyebabkan lehernya robek. Korban sempat dilarikan ke RSUD Kota Tangerang oleh temannya menggunakan sepeda motor, tapi nyawanya tidak tertolong," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Irman Sugema, dikutip dari KoranSindo, Selasa (23/8).
Menurut Kapolres, pihaknya sudah meminta keterangan dari teman-teman korban dan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dua hari setelahnya, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan sudah memeriksa enam saksi dari teman korban. Polisi telah merilis temuan bahwa mereka menemukan sejumlah alat tajam diantaranya gergaji dan golok di lokasi tawuran tersebut.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Irman Sugema juga mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang agar kasus tawuran di Taman Potret ditindaklanjuti dengan hukuman tegas.
"Kami sudah melakukan rapat, dan ada lima sekolah yang berpotensi konflik kami undang. Selain itu, dinas pendidikan juga ikut hadir untuk mencari solusi agar tawuran bisa dihentikan dan tidak lagi menjadi budaya," katanya.
Generasi muda penerus bangsa saat ini, mentalnya sungguh mudah dihasut dan menyukai kekerasan. Bukanya berlomba-lomba untuk mendapatkan prestasi yang banggakan bangsa, justru malah merusak image dunia pendidikan saat ini.