Puluhan Pasukan Nasbung Ricuh Akibat Dilantiknya Rektor Baru Kampus Trisakti

Penulis Unknown | Ditayangkan 25 Aug 2016
Sepertihalnya pemerintahan Indonesia, Rektor dan Kepala sekolah pun juga harus dianti jika masa kepemimpinannya sudah habis. Tapi ternyata banyak pihak yang pro dan kontra akibat tidak cocoknya pemimpin baru di hati mereka, seperti pada Universitas Trisakti.

Puluhan Pasukan Nasbung Ricuh Akibat Dilantiknya Rektor Baru Kampus Trisakti


Kericuhan ini terjadi pada Rabu (24/8/2016) pagi sekitar pukul 08.00. Diduga kericuhan tersebut terjadi lantaran akan dilantiknya rektor Universitas Trisakti yang baru, Edi Hamid, oleh Yayasan Trisakti.

Menghindari aksi anarkis, pihak kepolisian mempertemukan kedua belah pihak untuk dilakukan mediasi. Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan ditemukan sejumlah preman dari kedua pihak yang berseteru.

Tak hanya itu saja, ternyata ditemukan 200 bambu runcing dan pentungan yang berada di dalam mobil ford dengan nomor polisi B9203LL yang ditutup terpal. "Ada 75 orang diamankan. Tadi ada informasi ada bambu runcing sama tongkat diamankan. Tetapi, saya belum dapat informasi apakah diamankan juga apa tidak. Saat ini dikumpulin penyidik. Saat ini, penyidik masih menyisir Trisakti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono saat di konfirmasi Kompas, Rabu.

Awi menjelaskan, puluhan orang tersebut terdiri dari pemuda yang berasal dari Jatinegara 20 orang, Senayan 38 orang, Karet 6 orang, Bekasi 2 orang, dan Depok 7 orang. Ia menegaskan, puluhan orang yang diamankan bukan mahasiswa dari Universitas Trisakti.

"Itu bukan mahasiswa, melainkan orang dari luar kampus," kata Awi.

Saat dimintai keterangan, puluhan orang tersebut mengaku dihubungi seseorang untuk melakukan pengamanan di kampus tersebut. Mereka juga mengaku tiap orangnya mendapat bayaran sebesar Rp 150.000.

"Rata-rata mereka ditanya bilang ada yang telepon disuruh datang ke Trisakti dan dibayar Rp 150.000. Pada intinya, orang tersebut disuruh membantu untuk menjaga Trisakti," kata Awi. Untuk mencegah bentrokan, kepolisisan telah menyiapkan 300 personel dan dibantu 20 kodim. 
SHARE ARTIKEL