Ini Jenis Senjata dan Amunisi Yang Disita dari Tukang Listrik di Jombang

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Aug 2016

Ini Jenis Senjata dan Amunisi Yang Disita dari Tukang Listrik di Jombang

Bangkit Fauzal yang berprofesi sebagai tukang listrik, ternyata memiliki sejumlah senjata api, ratusan amunisi dan bahan peledak. Warga Jombang ini pun langsung diamankan oleh Jajaran Resmob Polres Jombang. Ia dibekuk di Desa Mancilan RT 04, RW 01 Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur.

“Dugaan sementara dia membuat, menguasai dan menyimpan bahan peledak," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Bangkit yang merupakan warga Surabaya ditangkap pada Senin 8 Agustus 2016 sore. Ada sejumlah senjata api, bahan peledak berikut ratusan amunisi disita dari penangkapan itu. Densus 88 Antiteror kini sedang mendalami keterlibatannya dalam jaringan terorisme.

“Saat ini Densus masih mendalami apakah ini berkaitan dengan jaringan terorisme atau tidak,” ujar Boy.

Baca Juga : Tukang Listrik di Jombang Dibekuk Polisi, Karena Simpan Bahan Peledak dan Senjata Api

Berikut senjata, peluru, dan peledak yang disita dari penangkapan Bangkit Fauzal:

- 4 buah senjata laras panjang rakitan

- 4 senjata laras pendek rakitan

- 55 butir peluru tajam kaliber 3,8mm

- 99 butir peluru tajam kaliber 9mm

- 94 butir peluru tajam kaliber 7,65mm

- 42 butir peluru tajam kaliber 5,56mm

- 11 butir peluru tajam kaliber 7mm

- 24 butir peluru hampa kaliber 5,56mm

- 24 butir peluru karet dan

- 5 butir peluru tajam kaliber 5,56mm dlmsatu rangkaian

- 17 butir selongsong peluru,sebuah laras

- sebuah grendel, 4 kaleng kecil serbuk mesiu

- 6 butir pelurutajam (madsen) kaliber 7,65mm

- sebuah alat bubut

- sebuah alat bor,sebuah gergaji besi

- sebuah alat ukir sixmacth

- sebuah gerinda mesin

- 54 butir proyektil

- 134 butir peluru ramset.

Seorang warga biasa mempunyai amunisi dan senjata sebanyak itu, jika dinalar lantas akan digunakan untuk apa? Jika memang ia merupakan jaringan teroris, semoga jaringan-jaringan lain segera terungkap. Islam tidak mengajarkan jihad dengan membunuh selama orang yang di sekitarnya tidak membahayakan jiwa. Terlepas dari kasus ini, mudah-mudahan semua paham islam radikal segera habis dan luruh dari pikiran mereka. Agar kita semua bisa hidup damai dan saling berdampingan.

SHARE ARTIKEL