Dr Ahmed Al-Qadhi, Seorang Peneliti Mengatakan Mendengarkan Al Qur`an Bisa Jadi Terapi
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 03 Aug 2016Dalam Islam memang kita selalu dianjurkan agar istiqomah membaca Al Qur'an setiap hari. Orang yang membaca Al Qur'an akan mendapatkan ketenangan hati. Seperti banyak dijelaskan dalam firman - firman Allah SWT, seperti di Surat Al Anfal ayat 10,

Artinya : Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat diatas secara jelas menerangkan bahwa Allah mengirim bantuan berupa wahyuNya, yaitu kitab suci Al Qur'an yang dimaksudkan sebagai petunjuk hidup manusia agar hati kita menjadi tenang karenanya.
Dan masih banyak lagi di beberapa ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang ketenangan hati dan berdzikir termasuk membacanya, seperti: An Nahl [16:106], Al Maidah [5:113], Ali Imron [3:103, 126], dan Al- Fath [48:18].
Ternyata hal ini baru ditemukan oleh para ilmuan, The Islamic Organisation for Medical Sciences di Kuwait mengumumkan hasil penelitian sains yang membuktikan bahwa orang non-Muslim yang tidak mengerti Bahasa Arab memiliki efek terapi dan menenangkan.
Baca Juga : [KISAH] Cara Sederhana, MEMANDANG NASIB dan Memahami Kehidupan
Dilansir EveryMuslim, Assistant Secretary General Dr Ahmed Rajai Al-Jindi, penelitian dilakukan oleh peneliti sains medis Dr Ahmed Al-Qadhi, yang mempresentasikan hasil utama dari studi untuk sebuah konferensi khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat Islam di Amerika Utara.
Dr Al-Jindi mengatakan percobaan yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa perubahan fisiologis terjadi pada sistem saraf otak dari sampel pasien yang mendengarkan pembacaan Alquran ketika sedang dipantau oleh sistem yang sangat canggih di klinik yang terletak di Panama City di negara bagian AS dari Florida.
Dia menunjukkan bahwa peneliti melakukan 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin, kelompok usia yang berbeda, yang non-Muslim dan tidak mengerti Bahasa Arab. Percobaan yang dilakukan melibatkan pembacaan ayat-ayat Alquran bersama dengan teks Arab biasa.
Para subjek percobaan yang tidak bisa membedakan antara bacaan Alquran dan teks Arab. Dokter medis Islam mengatakan percobaan yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa ada 97 persen efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Alquran dibandingkan dengan yang hanya mendengarkan teks Arab.
Jadi apa lagi yang kita ragukan, jika masih meragukan kebenaran isinya maka sudah berbagai penelitian diadakan untuk menggali kebenaran Al Qur'an, yang salah satunya adalah kebenaran tersebut. Dan belum pernah ditemukan adanya hal yang salah dalam Al Qur'an.